
Jakarta (Riaunews.com) – Kalung dari bahan eucalyptus alias kayu putih yang pernah digadang-gadang oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan sukses membaut gempar publik karena diklaim mampu membunuh virus corona, ternyata omong kosong.
Hal ini setelah belasan pegawai Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Akibatnya, sejumlah ruangan pada beberapa lantai dari salah satu gedung di Komplek Gedung Utama Kementan di Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, ditutup selama tiga hari untuk keperluan sterilisasi.
Baca: Fahri Hamzah minta jangan mencemooh kalung antivirus buatan Kementan
“Untuk Ditjen PKH itu kan di lantai VI hingga IX. Jadi selama tiga hari ke depan, empat lantai ini akan disterilisasi, termasuk untuk alat kantor dan kendaraan penjemputan,” ujar Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Ditjen PKH Kementan Aryani Gumelar saat dihubungi, Senin (24/8/2020).
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengingatkan Mentan bahwa benda atau kalung anti corona sesungguhnya bukanlah alat untuk menangkal virus.
“Jadi benda atau kalung anti corona sesungguhnya bukanlah alat untuk menangkal virus. Faktanya, banyak pegawai di Kementan yang terkena Corona,” kata Ujang Komarudin, Senin (24/8), dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyebut tertularnya para pegawai Kementan dengan virus corona bisa dikatakan sebuah ironi.
“Nah itu dia, lagi-lagi ironi yang dipertontonkan, jangan-jangan ini terjadi karena di sana (Kementan) menganggap dengan memakai kalung tersebut sudah kebal virus,” ucap Daniel.
Ia kemudian menyoroti kalung corona yang sebelumnya akan diproduksi secara massal. Politisi PKB ini menyesalkan karena seharusnya, pembuatan kalung anticorona ditahan dan tidak dipromosikan dulu sebelum teruji khasiatnya dalam mencegah virus corona baru Covid-19.
Baca: Mentan dinilai layak di reshuffle karena kalung anti corona
“Ini yang berbahaya, dan ini sekaligus menunjukkan jangan meyederhanakan pandemik covid ini, kita harus serius mengatasinya secara ilmiah berbasis ilmu,” katanya.
Politisi PKB ini mengaku Komisi IV mayoritas telah menolak pembuatan kalung corona milik Kementan tersebut pada saat rapat kerja bersama Menteri SYL beberapa waktu lalu. “Kami tolak kok untuk produksi (kalung) itu,” imbuhnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyepelekan pandemik Covid-19 ini. Pasalnya, hingga saat ini seluruh dunia masih melakukan riset untuk menemukan vaksin antivirus.
“Sampai saat belum ada obat atau vaksin apa pun yang bisa diandalkan secara aman. Jadi yang paling ampuh adalah jaga jarak, pakai masker, dan hindari bersentuhan dan keramaian,” tutupnya.
Di sisi lain, Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Ditjen PKH Kementan, Aryani Gumelar menduga karyawannya terpapar corona di luar kantor.
Baca: Sindir kalung anti corona Kementan, #KalungAntiBego jadi trending
Pasalnya, lanjut dia, seluruh pegawai di Ditjen PKH Kementan sudah melaksanakan kegiatan perkantoran secara penuh.
“Jadi ada yang melakukan rapat di luar kantor, ada yang tatap muka dan sebagainya. Sebelumnya kan rapat memang dilakukan secara virtual,” ujar Aryani.
Saat ini, Kementan melakukan karantina wilayah atau lockdown di Gedung C Lantai 6-9 selama tiga hari pada 24 sampai 26 Agustus 2019 untuk dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan. ***
Editor: Ilva