
Jakarta (Riaunews.com) – Nafsu pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur diminta untuk dibatalkan. Ini seiring dengan makin banyaknya korban virus corona (Covid-19) di Tanah Air yang terus berjatuhan.
Pengamat Politik Ujang Komarudin mengatakan, semakin banyak masyarakat yang terjangkit Covid-19, maka anggaran yang tersedot juga makin besar.
“Jumlah orang yang positif korona semakin bertambah, tidak tahu berapa lagi yang akan kena,” kata dia.
Tidak mudah bagi pemerintah untuk mengatasinya, karena virus itu sudah menyebar luas dan sangat cepat menjangkiti masyarakat. Dampak dari virus itu sangat banyak. Salah satunya dampak ekonomi. Banyak negara yang ekonominya terdampak, karena pandemi global Covid-19.
Dengan banyaknya masalah, maka pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap proyek besar, salah satunya rencana pemindahan ibu kota. Menurut dia, proyek besar itu lebih baik dibatalkan, karena membutuhkan anggaran besar. “Anggaran negara kan sudah tersedot ke penanganan corona,” ungkap dia.
Apalagi, kata dia, sampai sekarang anggaran pemindahan ibu kota memang tidak ada. Jika pembiayaan proyek IKN diserahkan ke swasta, belum tentu ada pihak swasta yang mau membiayai. Atau tukar guling dengan aset negara.
“Itu juga masih tanda tanya,” terang pengajar Universitas Al-Azhar Indonesia itu, sebaimana dilansir Jawa Pos.
Jadi, pemerintah perlu mengambil langkah tegas dengan membatalkan rencana pemindahan ibu kota. Itu lebih baik daripada pemerintah memaksakan pemindahan IKN dalam kondisi ekonomi yang sedang sulit.***