Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Prasetyo Edi Marsudi mengaku heran dengan kubu 01, Ridwan Kamil-Suswono yang mempersoalkan rendahnya partisipasi masyarakat di Pilgub Jakarta 2024.
Ia menjelaskan Jakarta memang termasuk kedalam kategori partisipasi masyarakat yang rendah di Pilgub 2024.
“Dengan terjadinya Pemilu serentak tahun 2024 itu bukan hal yang mudah. Kalau bicara masalah partisipasi, masyarakat Jakarta itu paling tinggi,” ujar Prasetyo Edi di rumah pemenangan Pramono-Rano, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (8/12/2024).
Baca Juga: Sah, Pramono-Rano Menang 50,07 Persen, Pilgub Jakarta Hanya Satu Putaran
Namun, kata dia, ada 2 daerah lainnya yang lebih rendah lagi. Ia pun mengaku heran mengapa 2 daerah tersebut tak dipermasalahkan.
“Ada yang lebih rendah. Padang lebih rendah, Medan lebih rendah, ya kan. Ini kok enggak dimasalahin gitu lho,” imbuhnya.
Sebelumnya, Tim Pemenangan Cagub-Cawagub Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menilai, KPU Jakarta tak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana Pilkada 2024 karena rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta 2024.
Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco mengatakan, rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor.
Salah satunya yaitu masih ada warga yang telah meninggal namun masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Baca Juga: KPU Jakarta Tetapkan Pramono-Rano Menang Satu Putaran, Tim RIDO Walk Out
Kemudian, banyak banyak warga yang tidak menerima surat undangan untuk memilih di tempat pemungutan suara (TPS).
“Ketiga, ini karena minimnya sosialisasi terkait hak-hak warga untuk bisa memilih calon pemimpinnya menggunakan e-KTP. Jadi, ini merupakan kegagalan KPU DKI Jakarta dalam melaksanakan Pilkada Jakarta,” ujar Baco kepada wartawan, Rabu, 4 Desember 2024.
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.