Sabtu, 7 September 2024

Mahasiswa Kendari blokir perbatasan jelang masuknya 500 TKA China besok

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Mahasiswa Kendari memblokade jalan di perbatasan Kota, sebagai bentuk penolakan masuknya 500 TKA China ke Sulawesi Tenggara.

Kendari (Riaunews.com) – Puluhan mahasiswa dari IAIN Kendari melakukan aksi demonstrasi menolak masukkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China, dengan memblokade akses jalan masuk tepat di gerbang perbatasan Ranomeeto tepatnya perbatasan dari Konawe Selatan dan Kota Kendari, Senin (22/6/2020).

Aksi yang diwarnai dengan pembakaran ban bekas ini sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang memberikan izin kepada 500 TKA untuk masuk di Sulawesi Tenggara.

Benni Putra, salah seorang mahasiswa IAIN Kendari mengatakan aksi yang dilakukan hari itu karena mereka tidak terima dengan kabar akan datangnya TKA di Sultra.

Baca: Demo mahasiswa tolak TKA China di Kolaka berakhir baku hantam dengan polisi dan Satpol PP

“Katanya mereka ini ada keahlian khusus, tapi tidak jelas keahliannya apa,” katanya.

Mahasiswa juga kecewa karena saat ini situasi pandemi, tapi pemerintah justru membuka peluang untuk TKA asal China tetap masuk.

“Ini kan masih pandemi, kenapa pemerintah tidak memikirkan dampaknya,” ujarnya.

Akibat pemblokiran jalan tersebut, kendaraan baik roda dua maupun roda empat harus memilih alternatif jalan lain dengan cara memutar.
Rencananya, tahap awal kedatangan TKA tersebut akan berlangsung pada 23 Juni besok.

Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China telah diizinkan masuk wilayahnya.

Para TKA asal China itu, kata Gubernur, bakal bekerja membangun smelter di PT VDNI Morosi, Kabupaten Konawe, di mana nantinya proyek yang dapat menyerap ribuan pekerja lokal di daerah tersebut.

“Karena mereka menggunakan produk dari China, bahasanya China. Semua kita kan ndak bisa dan satu tenaga kerja asing itu di-backup lima sampai tujuh orang kita (pekerja lokal),” kata Ali Mazi di Kendari, seperti dilansir Antara, Selasa (16/6/2020).

Baca: Tak lagi garang, Gubernur Sultra justru bersyukur ratusan TKA China masuk meski corona belum berakhir

Selain dapat menyerap ribuan pekerja lokal, Ali Mazi juga menyampaikan kedatangan ratusan TKA tersebut juga dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan.

“Namanya juga investor, kita harus menjaga harmonisasi agar tenaga kerja (lokal) bisa bekerja, pengangguran, kemiskinan bisa berkurang dan ini suatu kesyukuran bagi kita, karena itu adalah perusahaan internasional. Mereka datang berinvestasi dan investasinya nggak tanggung-tanggung Rp 42 triliun. Kita punya APBD aja cuma Rp 4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau seperti itu,” tutur Ali Mazi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *