Jumat, 19 April 2024

Masker langka karena ekspor besar-besaran, Insis: Bukti pemerintahan Jokowi tidak peduli kesehatan masarakat

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 


Jakarta (Riaunews.com) – Desas-desus yang beredar di tengah masyarakat soal langkanya masker untuk pelindung dari virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang diakibatkan adanya penimbunan atau pengiriman ekspor ke luar negeri.

Peneliti senior dari Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata, mengatakan, kenaikan angka ekspor masker di Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Januari hingga Februari 2020 menjawab keraguan masyarakat yang curiga atas langkanya masker corona menyasar Indonesia.

“Kenaikan angka ekspor ini sejatinya mengkonfirmasi desas-desus yang beredar di masyarakat. Bahwa masker hilang, diborong dan lalu dijual ke manca negara,” ucap Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/3/2020).

Apalagi kata Dian, ekspor signifikan yang dilakukan ke tiga negara yakni China, Singapura dan Hongkong merupakan suatu bentuk bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak peduli terhadap kesehatan masyarakatnya sendiri.

“Dalam situasi chaostic soal Covid-19, langkah ekspor atau penimbunan untuk mengeruk keuntungan dari penjualan masker dan produk turunannya menunjukkan bahwa pemerintah kurang aware soal kesehatan masyarakat,” tegas lulusan magister Universitas Sains Malaysia itu.

“Soalnya, di atas persoalan politik dan ekonomi ada problem yang lebih penting yakni soal kesehatan dan kesehatan,” pungkas Dian menambahkan.

Berdasarkan data BPS, Selasa (17/3), kenaikan nilai ekspor produk berkode HS 63079040 ini secara total naik 504.534 persen. Angka itu didapat dari total ekspor 14.996 dolar AS di tahun 2019 menjadi 75,67 juta dolar AS di dua bulan awal 2020.

Kenaikan ekspor paling signifikan terjadi ke China, di mana pada akhir tahun lalu hanya senilai 496 dolar AS menjadi 26,43 juta dolar AS atau meningkat 5,3 juta persen per Februari 2020. Jika dirinci, ekspor masker Indonesia ke China pada tercatat 826,14 ribu dolar AS pada Januari dan 25,60 juta dolar AS pada Februari 2020.

Sedangkan ke Singapura, tercatat 4.451 dolar AS per 2019 menjadi 36,84 juta dolar AS atau naik 827.645 persen per Februari 2020. Rinciannya, sebesar 559.416 dolar AS pada Januari dan 36,28 juta dolar AS pada Februari 2020.

Adapun ekspor masker ke Hong Kong tercatat naik 123.274 persen dari 10.049 dolar AS di akhir 2019 menjadi 12,39 juta dolar AS per Februari 2020. Rinciannya, 1,76 juta dolar AS pada Januari dan 73,90 juta dolar AS pada Februari 2020.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *