Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, memastikan FIFA mengonfirmasi pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia dan Bahrain tetap akan digelar di Jakarta.
Kepastian ini menjawab kekhawatiran terkait potensi pemindahan lokasi pertandingan.
Hal itu ditegaskan Dito tak lama setelah pelantikan dirinya sebagai Menpora dalam kabinet Merah Putih pada periode pemerintahan 2024-2029 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024).
“FIFA pastikan pertandingan tetap di Indonesia, harus di Indonesia, kalau tidak (Indonesia) menang WO,” kata Dito.
Sebelumnya, Dito menyatakan bahwa pihaknya bersama PSSI telah memberikan pernyataan resmi mengenai jaminan keamanan bagi Timnas Bahrain saat berkunjung ke Indonesia.
Mereka menegaskan komitmen penuh untuk memastikan keamanan dan kenyamanan Timnas Bahrain, sehingga potensi ancaman yang dikhawatirkan tidak akan menjadi masalah selama kunjungan mereka di Tanah Air.
“Jadi klaim-klaim dari pihak Bahrain yang mengatakan tidak ada rasa aman bermain di Indonesia, kami pastikan tidak ada potensi ancaman atau keamanan yang membahayakan, jadi seharusnya tidak ada alasan,” ungkapnya.
Sebelumnya, jaminan kemananaa Timnas Bahrain telah disampaikan Dito beberapa waktu lalu.
Dito mengatakan, pengalaman Indonesia dalam mengorganisir acara besar, termasuk Piala Dunia U-17 menjadi bukti, terjaminnya keamanan di Tanah Air.
Selain itu, catatan keamanan selama pertandingan Timnas Indonesia selalu menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini jadi bukti, komitmen Indonesia dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi para pemain dan penonton.
“Bagaimana kami menyelenggarakan selama ini Piala Dunia U-17 dan juga pertandingan-pertandingan Timnas kita yang. Di mana hari ini saat ini sangat sudah family friendly. Jadi tidak ada alasan dengan keamanan di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dito mengimbau kepada masyarakat, khususnya warganet, untuk menghentikan penyebaran ujaran kebencian terhadap pihak Bahrain.
Ia berharap publik dapat lebih bijak dalam berkomentar, agar tindakan tersebut tidak berdampak negatif pada Timnas Indonesia, yang kini terancam harus berlaga di luar negeri.
“Tetap warganet, dalam era berdemokrasi digital, kita boleh memberikan keluh kesal dan menyampaikan pendapat, tapi saya minta semua yang disampaikan itu dalam koridornya,” ungkap pria berusia 34 tahun.
“Jadi jangan sampai nanti apa yang sudah disampaikan Bahrain, ketakutan, keamanan, segala macam, ini gara-gara kita tidak dalam koridor, kita terancam,” sambungnya.***