Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus menilai animo dan dukungan atas deklarasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak semeriah saat era pencapresan Joko Widodo (Jokowi).
Panel yang juga Bendahara Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) mengaku saat itu banyak rakyat dari berbagai golongan yang sukarela mendukung Jokowi.
“Saya menyampaikan bahwa animo, gegap gempita dari gerakan rakyat, partisipasi rakyat dalam merespons pengumuman Pak Ganjar sebagai Capres ini, ini gairahnya berbeda dengan pada saat Pak Jokowi dulu,” kata Panel saat dihubungi CNNIndonesia.com, Ahad (30/4/2023).
Panel menyebut saat Jokowi resmi dideklarasikan sebagai capres, saat itu juga banyak ribuan pos relawan terbentuk hingga lini RT/RW, ia mengatakan saat itu pembentukan relawan juga banyak yang bergerak secara swadaya.
Sementara pada era Ganjar saat ini, Panel menilai gerakan semangat pendukung Ganjar dimotori oleh partai melalui gerakan relawan tertentu.
“Kalau sekarang ini saya lihat ada perbedaannya ya, partai yang berinisiatif membuat desk relawan. Jadi beda ini, kalau dulu rakyat yang bergerak, kalau ini saya lihat perbedannya partai yang bergerak,” kata dia.
Lebih lanjut, Panel juga mengungkapkan hingga saat ini Musra belum menentukan sikap terhadap sosok capres pilihan mereka. Ia juga mengaku belum mendapatkan arahan lanjutan dari Presiden Jokowi.
Musra menurutnya akan terus berupaya menyaring suara-suara di daerah, salah satunya terkait sosok capres yang diidamkan masyarakat. Ia menambahkan rangkaian Musra ini berlangsung sejak dibuka oleh Jokowi di Bandung pada 28 Agustus 2022 lalu.
Pun pada rencana penutupan Musra pertengahan Mei mendatang, Jokowi dijadwalkan hadir.
“Jadi semua yang ada di Musra ini posisinya belum menentukan sikap. Bahwa ada satu atau dua yang menentukan sikap pasca pencapresan itu tidak bisa dipungkiri,” ujar Panel.***