Jumat, 13 Desember 2024

Netanyahu Akhirnya Akui Israel Dalang di Balik Ledakan Pager Hizbullah

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Tel Aviv (Riaunews.com) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu akhirnya mengaku bertanggung jawab atas ledakan massal pager (penyeranta) di Lebanon sekitar dua bulan lalu.

“Sebelum operasi pager, mereka memberi tahu saya bahwa Amerika Serikat akan menentangnya, tetapi saya tidak mendengarkan mereka,” kata Netanyahu dalam sidang kabinet pada Minggu (10/11/2024), seperti dikutip saluran televisi Israel Channel 12.

Ia mengacu pernyataannya itu pada sejumlah pejabat tinggi pertahanan dan politik Israel yang menentang serangan dengan menggunakan pager maupun pembunuhan terhadap pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Pengakuan Netanyahu itu merupakan yang pertama kalinya diberikan pejabat tinggi Israel secara terbuka bahwa mereka bertanggung jawab atas ledakan massal pager di Lebanon.

Sedikitnya 26 orang tewas dan lebih dari 3.200 terluka setelah ribuan perangkat pager meledak di beberapa wilayah di Lebanon pada 17 September dan 18 September.

Lebanon diguncang ledakan pager dan walkie-talkie pada 17 September lalu. Insiden ini menyebabkan 37 orang meninggal dan nyaris 3.000 mengalami luka-luka.

Sehari usai ledakan pager, Gallant mengakui peran Israel dan memuji pasukan pertahanan mereka (IDF).

“IDF membawa prestasi luar biasa, bersama dengan Shin Bet, bersama dengan Mossad, semua badan, semua kerangka kerja, dan hasilnya sangat mengesankan,” kata Gallant waktu itu.

Dia juga mengatakan Israel memasuki perang fase baru dan perlu tekad kuat serta keberanian.

Kurang dari dua pekan setelah ledakan pager, pemimpin Hizbullah Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di Ibu Kota Lebanon, Beirut.

Setelah itu, Israel kian intensif menggempur Lebanon dengan mengklaim menyasar Hizbullah.

Kemudian pada 1 Oktober, Israel meluncurkan invasi ke Lebanon dan mengklaim hanya menargetkan infrastruktur Hizbullah.

Hizbullah tentu tak tinggal diam. Mereka balik menyerang pasukan Israel.

Israel makin membabi buta, mereka bahkan menyerang fasilitas sipil dan pangkalan militer pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan