Jakarta (Riaunews.com) – Kelompok Majelis Sang Presiden menggelar deklarasi untuk mendukung Anies Baswedan menjadi Presiden RI periode 2024-2029, Rabu (8/6/2022) kemarin. Latar belakang massa yang hadir dalam deklarasi juga beragam, yakni eks narapidana terorisme, eks HTI, hingga eks FPI.
Wakekjen PA 212, Novel Bamukmin menduga, ada semacam pembusukan opini terkait adanya orang yang mengaku eks FPI. Seolah-olah, FPI hendak dinarasikan mempunyai ambisi politik tertentu.
“Untuk masalah FPI palsu jelas ada yang mau membuat pembusukan opini bahwa FPI mempunyai ambisi politik,” ucap Novel kepada Suara.com, Kamis (9/6/2022).
Novel menegaskan, FPI yang kini mempunyai kepanjangan sebagai Front Persaudaraan Islam (FPI) merupakan gerakan dakwah. Fokusnya di ranah pendidikan dan aksi kemanusiaan.
“Padahal kami hanya gerakan dakwah , pendidikan dan fokus dengan aksi kemanusian,” sebut dia.
Terkait dukungan menjengan Pilpres 2024, Novel menyatakan jika hingga kini PA 212 belum menentukan sikap. Dukungan resmi terhadap salah satu calon baru ada setelah ada ketetapan dari Ijtima Ulama.
“Untuk dukung mendukung saya dari perwakilan PA 212 sampai saat ini kami wajib netral. Dukungan nanti setelah ada ketetapan dari Ijtima Ulama ketika capres dan cawapres telah ditentukan oleh KPU.”***