Jakarta – (Riaunews.com)- Pentolan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyebut tragedi Kanjuruhan yang telah memakan ratusan nyawa meninggal terjadi karena ulah Polisi.
“Jelas ini ulah polisi yang sangat biadab dan ini mengingatkan pada Tragedi 411 yang juga memakan 2 korban nyawa,” kata Novel.
Pada tragedi 411, Novel mengaku ada pada saat kejadian, ia mengkalim tahu persis kronologis kejadiannya.
“Ketika itu saya berada di tengah kerumunan masa 411 yang sedang aksi damai Bela Islam namun tahu-tahu ada tembakan gas air mata yang membabi buta dan saya bisa merasakan sakitnya tembakan gas air mata bahkan lebih gilanya lagi sengaja ditembakan ke mobil komando di mana ada Imam Besar Habib Rizieq Shihab, puluhan tembakan gas air mata mengarahnya dan dengan izin Allah IB HRS tidak tumbang sedikitpun sampai acara berakhir jam 3 dini hari,” jelasnya.
Meski Habib Rizieq diklaim baik-baik saja, kata Novel massa sekitar 4 juta banyak berjatuhan korban.
“Yang pingsan sampai ratusan orang termasuk Alm Syekh Ali Jabir dan Alm KH Arifin Ilham serta para Habaib dan ulama yang dirawat di rumah sakit sekitar Istana Presiden dan paling banyak di RS Budi Kemuliaan dan ketika itu pula Kapoldanya juga Iwan Bule pemimpinnya,” tegasnya.
Sebelumnya Polri memberikan data terbaru jumlah korban akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Berdasarkan data dari Tim Kedokteran Polisi (Dokpol), total ada 450 korban. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut dari data tersebut sebanyak 125 korban meninggal dunia.
Sumber: Warta Ekonomi