Rabu, 27 September 2023

Pacu Jalur 2020 di Kuansing terancam di tunda

Pacu Jalur di Kota Teluk Kuantan, Kuansing, terancam tidak dilaksanakan pada tahun ini.

Teluk Kuantan (Riaunews.com) – Iven tahunan yang sudah masuk dalam agenda rutin dunia pariwisata Tanah Air, yakni Pacu Jalur di Tepian Narosa, Kota Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau terancam tidak dilaksanakan pada tahun 2020 ini.

Hal ini disampaikan Bupati Kuasing, Mursini, mengingat akan sulitnya menerapkan protokol kesehatan pada penyelenggaraan nantinya, meski sebelumnya Gubernur Riau telah menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintahan Kuansing untuk kesiapan.

Baca: Gairahkan pariwisata, Selandia Baru akan terapkan empat hari kerja

“Ini tidak bisa kita jamin dan sangat sulit kita lakukan. Apa lagi iven pacu jalur ini penonton bukan hanya seribu, puluhan ribu, tapi sampai ratusan ribu dari berbagai daerah. Bahkan dua pertiga masyarakat Kuansing keluar menonton pacu jalur. Maka itu sangat sulit,” katanya.

Belum lagi tambahnya, pelaksanaan pacu jalur juga merupakan kesempatan bagi para pedagang. Pedagang yang biasa jualan saat iven tersebut kebanyakan dari Sumatera Barat yang masuk zona merah Covid-19.

“Kita khawatir pedagang dari Sumbar yang terpapar virus membaur dengan pedagang, konsumen atau masyarakat kita. Kena kita nanti,” katanya.

Baca: Senjata tumpul Jokowi di sektor pariwisata akibat corona

Oleh sebab itu, Mursini menyatakan pacu jalur 2020 ini kemungkinan tidak akan dilaksanakan. Namun hal ini akan diputuskan setelah nanti dibahas dengan Forkopimda.

Sementara Gubernur Riau, H Syamsuar, sebelumnya mengatakan untuk iven pacu jalur ini mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah setempat. Namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Selain itu tambahnya, untuk menilai dan menimbang protokol kesehatan itu juga merupakan tugas pihak pemerintahan setempat. Karena untuk sampai saat ini Kuansing masih baik dan zona hijau dari penyebaran Covid-19.

Baca: Geliat pariwisata Natuna menuju destinasi internasional

“Jadi keputusannya kita serahkan pada daerah, karena untuk teknis daerah yang lebih paham,” tutur Gubri.***

Tinggalkan Balasan