Senin, 25 November 2024

Pakai Drone Buatan Iran, Rusia Serang Ibukota Ukraina

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Drone Shahed buatan Iran jadi andalan Rusia untuk menyerang Ukraina.

Kyiv (Riunews.com) – Rusia telah melancarkan serangan drone yang disebut-sebut terbesar sepanjang konflik dengan Ukraina, menyasar ibu kota Kyiv. Diketahui bahwa drone yang dipakai adalah Shahed buatan Iran.

Rusia menggelar serangan udara di Ukraina hampir tiap hari di bulan Mei. Mereka terutama mengandalkan drone Shahed-136/131 dari Iran di Kyiv dalam serangan dahsyat di 31 Mei. Sebanyak 31 drone menyasar Kyiv malam itu.

Puing-puing yang jatuh menyebabkan kerusakan dan kebakaran di berbagai area ibu kota Kyiv. Tiga orang tewas termasuk seorang anak, dan 11 lainnya luka-luka akibat serangan Rusia terhadap warga sipil Ukraina tersebut.

Menyusul serangan itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji personel pertahanan udara Ukraina sebagai pahlawan.

“Anda melihat ke atas untuk menghancurkan misil, pesawat, helikopter, dan drone musuh. Tiap kali Anda menembak jatuh drone dan rudal musuh, nyawa terselamatkan,” katanya seperti dikutip detikINET dari CNN, Jumat (2/6/2023).

Rusia dilaporkan menerima cukup pasokan dari Iran untuk meluncurkan drone serang Shahed hampir tiap hari ke Ukraina. Selain untuk intimidasi warga Kyiv, Moskow mungkin menggunakan serangan drone ini untuk memaksa Kyiv memakai amunisi berharga untuk menembaknya serta mengetahui letak pertahanan udara Ukraina.

Drone Shahed harganya kira-kira 20 kali lebih rendah dari rudal dan dirasa cukup murah bagi Rusia. Drone ini diproduksi di Iran. Ukraina telah memperingatkan Iran bahwa akan ada konsekuensi jika mereka memasok persenjataan udara ke Moskow.

Drone Shahed yang diganti namanya oleh Rusia jadi Geran-2 dilengkapi bahan peledak. Drone ini dapat diprogram dengan koordinat GPS target. Mereka dikenal sebagai drone bunuh diri karena menukik ke sasaran dan meledak saat terjadi benturan seperti rudal.

Karena harganya murah dan berlimpah, Rusia makin banyak menggunakan Shahed. Pengerahan drone ini memungkinkan Rusia menghemat pemakaian pesawat dan pilot serta menghemat stok terbatas rudal presisi jarak jauh yang mahal.***

 

Sumber: Detik

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *