Kamis, 24 Oktober 2024

Pembebasan Pilot Susi Air Picu Keretakan TPNPB-OPM, Egianus Kogoya Tak Lagi Dipercaya

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens akhirnya bebas setelah 1,5 tahun ditawan KKB Papua.

Jakarta (Riaunews.com) – Markas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM mengatakan tidak akan percaya lagi salah satu pimpinan sayap militernya, Egianus Kogoya karena membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens tidak sesuai proposal.

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan, proposal 17 September 2024 itu berdasarkan kesepakatan markas pusat TPNPB-OPM dengan Kogoya. Namun, kata Sambom, Kogoya membebasakan Philip dengan cara lain dan menuduhnya menerima suap dari pemerintah Indonesia.

“Maka kami TPNPB Komando Markas Pusat tidak akan percaya lagi kepada Egianus Kogoya Dan kelompoknya,” kata Sebby lewat pesan tertulis kepada Tempo, Senin (23/9/2024).

Sambom bercerita, proposal pembebasan Philip merupakan itikad TPNPB OPM. Namun, Kogoya dan kelompoknya justru menyerahkan Philip kepada Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge. Philip kemudian diserahkan ke pihak TNI-Polri.

“Ini adalah kekeliruan besar,” kata Sebby.

Sebby menuduh Kogoya dan kelompoknya menerima suap agar membebaskan Philip di luar rencana proposal 17 September.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan atau Pangkogabwilhan III, Letnan Jenderal Bambang Trisnohadi, membantah memberikan sejumlah uang suap kepada kelompok pimpinan Egianus Kogoya dalam pembebasan Philip.

“Enggak ada (suap),” kata Bambang kepada Tempo saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Sabtu (21/9/2024).

Dia mengatakan, pihaknya tidak berkompromi dengan kelompok separatis dalam misi membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. “Kami enggak kompromi sama separatis. Kami enggak ada (suap),” ujarnya.

Dugaan suap terhadap kelompok OPM juga dibantah oleh Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Hariyanto. Dia mengatakan, bahwa sejak awal pihaknya mengedepankan upaya damai dan negosiasi. Menurutnya, bebasnya pilot Susi Air dari kungkungan OPM pimpinan Egianus Kogoya merupakan hasil dari perjuangan 19 bulan bernegosiasi dengan pendekatan halus.

“Inilah hasil jalan panjang 19 bulan sandera, akhirnya bisa dibebaskan,” ucapnya ketika dihubungi, Sabtu.***

 

 

Sumber: Tempo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *