Sabtu, 18 Januari 2025

Pemerintah batalkan haji, Said Aqil: Masa’ dari dulu nggak pinter-pinter

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

Jakarta (Riaunews.com) – Pembatalan pemberangkatan haji 2020 oleh Kementerian Agama (Kemenag) turut menjadi sorotan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj turut mempertanyakan. Padahal, Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan haji 2020 batal atau tidak.

“Mendadak kemarin Kemenag membatalkan haji tanpa menunggu keputusan Saudi Arabia. Saudi Arabia belum memutuskan haji terselenggara atau tidak terselenggara, tahu-tahu Kementerian Agama sepihak membatalkan, katanya sampai batas akhir Mei ini mendesak,” ujar Said di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (3/6/2020).



Baca: Said Aqil nilai Pemerintahan Jokowi gugup dan gagap hadapi Covid-19

Menurutnya, pemerintah seharusnya sudah memiliki perencanaan dalam pelaksanaan haji dalam situasi terdesak sekalipun. Sebab, kata Said, pelaksanaan haji merupakan agenda tahunan.

“Kalau saya sih namanya pemerintah jalanin haji sejak zaman merdeka sampai sekarang tiap tahun nyelenggarain haji, masak nggak pinter-pinter. Artinya kalau begini, ya begini, kalau begini ya begini, kan harus ada (perencanaan),” katanya.

Dilansir Detikcom, dalam kesempatan itu, Ketua Satgas COVID-19 DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad yang juga sedang berkunjung ke PBNU menjelaskan, penyelenggaraan haji di tengah pandemi ini akan menjadi sulit. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga bisa menjadi membengkak karena perlu ada physical distancing antarjemaah.

Baca: Komisi VIII nilai Menag langgar UU karena batalkan haji tanpa konsultasi dengan DPR

“Kemarin mengenai haji kami juga dikasih hitung-hitungan dari Menteri BUMN bahwa persiapan haji normal kemudian dalam suasana COVID ini berbeda persiapannya. Misalnya di pesawat, sampai dengan dua hari sebelum Menag mengumumkan, mohon maaf kami yang dorong setelah mendengar beberapa paparan pesawat, misalnya dengan physical distancing itu biaya yang dikeluarkan pasti berbeda jauh karena penumpang yang 150 cuma bisa 100,” kata Dasco.



Selain itu, belum ada kejelasan pelaksanaan haji oleh Pemerintah Arab Saudi. Padahal, penyiapan katering, pemondokan, dan transportasi di Arab Saudi untuk jemaah itu perlu proses.

Baca: Haji tahun ini ditiadakan, JCH Riau diberangkatkan tahun 1442 H/2021 M

“Karena Pemerintah Arab Saudi juga belum jelas, nah sementara hitung-hitungan tadi dalam mempersiapkan katering pesawat, penginapan butuh proses,” ucapnya.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan