
Surabaya (Riaunews.com) – Aksi ‘Indonesia Gelap’ yang dilakukan ribuan mahasiswa Surabaya di Gedung DPRD Jawa Timur, Senin (17/2/2025), memanas. Polisi menembakkan air lewat meriam water cannon.
Mulanya mahasiswa meminta Ketua DPRD Jatim dan jajarannya untuk menemui massa aksi. Namun setelah menunggu tiga jam lebih, permintaan tak dikabulkan.
Mahasiswa telah berhasil menjebol pagar kawat berduri dan bersiap merangsek masuk ke Gedung DPRD Jatim. Sementara di hadapan mereka ratusan petugas kepolisian termasuk brimob bertameng dan helm dan pentungan menghalau mereka.
Dilansir CNNIndonesia.com, saat mahasiswa mulai merangsek, mobil water canon milik Korps Sabhara Polrestabes Surabaya kemudian menembakkan meriam airnya ke arah massa. Kericuhan pun tak terhindarkan.
Sebelumnya, mahasiswa menuntut agar Ketua atau Perwakilan DPRD Jatim untuk turun ke tengah massa aksi. Namun hal itu tak kunjung dikabulkan.
“Itu hanya pagar malah bapak yang memberi sekat kepada kami untuk menemui wakil kaki di dalam, justru wajar kalau kawat itu kami injak,” kata korlap aksi Aulia Thaariq Akbar atau Atta melalui mobil komando.
Atta mengatakan mereka ingin pimpinan DPRD menemui mereka, mendengarkan aspirasi dan menyampaikan ke pemerintah pusat.
Mereka mengaku menolak kebijakan Presiden Prabowo Subianto soal efisiensi anggaran yang akan memotong dana pendidikan. Mereka juga menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilainya tak signifikan.
“Kami hanya ingin pusat mendengarkan, kami minta aspirasi kami didengar ketua DPR RI atau presiden. Di mana ketua DPRD Jatim, hingga saat ini ketua DPRD masih sembunyi,” ucapnya. ***