Kamis, 5 Desember 2024

Politikus PDIP Yulius Setiarto Tegas Jawab Mulyono adalah Jokowi dalam Sidang Etik Terkait “Partai Cokelat”

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Yulius Setiarto.

Jakarta (Riaunews.com) – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menggelar sidang pemeriksaan etik terhadap Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Yulius Setiarto.

Sidang ini terkait pernyataan Yulius yang dianggap menyinggung keterlibatan “Partai Cokelat” atau polisi dalam Pilkada 2024.

Dalam unggahan akun tiktok miliknya @yuliussetiarto, dia mengatakan ada pengerahan partai cokelat untuk menggalang dukungan agar bisa memenangkan calon yang didukung oleh Mulyono.

Saat sidang dimulai usai Yulius memaparkan klarifikasi, anggota MKD Habiburrokhman bertanya kepada Yulius soal siapa yang dimaksud Mulyono dalam unggahannya tersebut.

“Yang saya maksud dengan Mulyono adalah Joko Widodo. Presiden RI ke-7,” ujar Yulius dalam sidang, di Kompleks Parlemen, Selasa (3/12/2024).

Lebih lanjut, Yulis mengungkapkan alasannya menggunakan media sosial Tik Tok untuk meminta klarifikasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai pernyataan yang beredar bahwa ‘Partai Coklat’ membantu memenangkan seseorang dalam Pilkada. Adapun isu cawe-cawe tersebut berawal dari podcast Bocor Alus Tempo yang tayang pada 9 November 2024 melalui Youtube.

“Apa jadinya kalau Kapolri tidak segera melakukan klarifikasi atas pemberitaan media Tempo? Jelas temuan-temuan Tempo akan diterima publik sebagai kebenaran. Sebagai fakta yang memang terjadi. Ini sangat berbahaya bagi Polri, salah satu institusi yang kita cintai bersama,” kata dia.

Sebagai informasi, melalui akun tiktok @yuliussetiarto dia mengungkapkan soal ada ‘partai coklat’ yang mendukung calon yang didukung oleh Mulyono.

“Bocor alus tempo pada 9 November mengungkap peran polisi dalam Pilkada 2024 ini sebut saja di Solo dan di Jawa Tengah tetapi juga terjadi di Banten, di DKI Jakarta dan di daerah-darah yang lain.”

“Polisi secara aktif menggalang dukungan untuk memenangkan calon-calon yang didukung oleh Mulyono.”

“Cara-cara lama dilakuan pemanggilan terhadap kepada desa intimidasi melalui sembako melalui jaringan-jaringan nya serta penggunaan infrastruktur dan fasilitas polisi secara aktif untuk pemenangan calon-calon yang didukung Mulyono,” demikian seperti dikutip dalam akun tersebut.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan