
Jakarta (Riaunews.com) – Puluhan tokoh menyatakan rasa prihatin terhadap kondisi bangsa Indonesia. Mereka mendukung puisi Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus yang berbicara terkait sindiran kepada Republik Rasa Kerajaan.
“Kalau mengutip puisi Gus Mus, kita tengah menghadapi satu materi dengan rasa berbeda, termasuk materi republik dengan rasa kerajaan,” kata Aktivis Alif Iman Nurlambang yang dikutip dari channel YouTube GITA Kita, Ahad (12/11/2023).
Ia menambahkan situasi demokrasi di Indonesia sedang diayun-ayun. Kekuasaan terpusat di eksekutif dan Mahkamah Konstitusi dalam hasil sidang Majelis Kehormatan, terbukti diintervensi eksekutif.
“Saya mengutip kalimat Gus Mus untuk memberikan nasihat kepada kekuasaan, kepada elite-elite politik bahwa apa yang sudah berlangsung itu melukai perasaan kita semua,” ujar Alif, dilansir Medcom.
Alif mengatakan pihaknya menamakan kelompoknya sebagai Majelis Permusyawaratan Rembang.
Sejumlah tokoh yang tergabung sempat langsung menemui Gus Mus di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada Ahad (12/11/2023), sebagian lewat zoom.
Berikut nama para tokoh selain Gus Mus dan Alif:
1. Amin Abdullah
2. Andreas Anangguru Yewangoe
3. Antonius Benny Susetyo
4. Clara Yuwono
5. Erry Riyana Hardjapamekas
6. Frans Magnis-Suseno
7. Goenawan Mohamad
8. Gomar Gultom
9. Henny Supolo
10. Karlina Supelli
11. Lukman Hakim Saifuddin
12. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal)
13. Natalia Soebagjo
14. Mayling-Oey Gardiner
15. Omi Komaria Madjid
16. Rhenald Kasali
17. Riris Sarumpaet
18. Sinta Nuriyah Wahid
19. Sri Pannavaro Mahathera
20. Sulistyowati Irianto
Sebelumnya, Gus Mus membacakan sebuah penggalan puisi di Taman Budaya Surakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Pada puisi berjudul Zaman Kemajuan itu terdapat kalimat yang menyedot perhatian publik sehingga viral.
“Inilah zaman kemajuan. Ada sirup rasa jeruk dan durian. Ada keripik rasa keju dan ikan. Ada republik rasa kerajaan,” demikian penggalan kalimat dalam puisi tersebut.***