Jakarta (Riaunews.com)- Ekonom Senior, Rizal Ramli menceritakan bagaimana dirinya panggil oleh Joko Widodo alias Jokowi terkait Aksi 212.
Dirinya keheranan ketika kepala negara tersebut mendapatkan informasi bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan salah satu aktor utama dalam gerakan memprotes Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu.
Gerakan 212 sendiri adalah gerakan protes umat Islam terhadap Ahok yang dianggap menistakan agama Islam lewat pernyataannya mengenai Surat Al Maidah ayat 51.
Setelah aksi 411, Rizal Ramli mengaku dipanggil Joko Widodo terkait dengan isu santer tersebut.
Seperti dikutip dari Warta Ekonomi, saat itu Jokowi bertanya mengenai sejumlah hal akan adanya gerakan 212.
Jokowi menanyakan dua hal. Pertama apakah gerakan 212 akan menjadi gerakan besar dan kedua apakah SBY yang paling banyak menyumbang untuk gerakan 212.
Rizal mempertanyakan Jokowi mengenai asal informasi bahwa SBY di belakang gerakan 212. Saat itu Jokowi mengaku mendapat informasi dari sejumlah pihak dan laporan intelijen.
Rizal Ramli lalu mengutarakan ketidakpercayaannya terhadap informasi yang diterima Jokowi mengenai SBY di balik gerakan 212.
“Mas, saya kenal SBY, mohon maaf dia orangnya pelit. Kalau Rp10 miliar okelah, Rp20 miliar okelah. Lebih dari itu no way,” ujar Rizal di Youtube Pintar Politik.
Kepada Jokowi, Rizal menjelaskan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah umat Islam merasa dilecehkan oleh omongan Ahok.
Ini mendorong mereka bahu membahu saling membantu untuk menyelenggarakan sebuah gerakan besar yaitu 212.
“Ini betul-betul keinginan rakyat yang sebel kok kerja lu mojokin Islam. Jadi bukan gara-gara SBY,” kata Rizal.
Menurut Rizal semua laporan yang diterima Jokowi itu palsu.
“Ga itu laporan palsu semua mas. Aku bisa tahu SBY berapa sih kemampuan nyumbangnya. Akhirnya itulah ceritanya,” papar Rizal Ramli.***