Jumat, 29 November 2024

Rizal Ramli Nilai RI Sekarang Jadi ‘Pengemis Utang Bilateral’, Itupun Dapatnya Cuma Recehan

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Rizal Ramli.
Rizal Ramli.

Jakarta (Riaunews.com) – Kritikan keras kembali disuarakan ekonom senior DR Rizal Ramli atas strategi yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menambal defisit keuangan yang tengah terjadi.

Mantan Menko Perekonomian ini menyebut Indonesia saat ini menjadi pengemis utang bilateral, namun yang didapatkan cuma recehan.

Baca: JK: Jika Rizal Ramli Jadi Menteri Keuangan, 11 Pejabat Kemenkeu Akan Mundur

“Makanya mulai ganti strategi jadi ‘pengemis utang bilateral’ dari satu negara ke negara lain. Itupun dapatnya recehan. Itu yang bikin ‘shock’,” lanjut RR, sapaan akrabnya melalui akun Twitter @RamliRizal, Jumat siang (20/11).

Diketahui, Indonesia baru saja mendapatkan utang baru dari Pemerintah Jerman sebesar 550 juta euro atau sekitar Rp 9,1 triliun.

Informasi ini diketahui melalui unggahan akun Twitter maupun Facebook resmi Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia di Jakarta pada Selasa lalu (17/11/2020).

Bahkan sebelumnya, Indonesia juga telah mendapatkan pinjaman utang dari pemerintah Australia sebesar 1,5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 15,4 triliun.

Hal ini langsung dikritisi ekonom senior DR Rizal Ramli. Di mana untuk bayar bunga utang saja, Pemerintah Indonesia harus kembali mencari utang baru.

“Mas @jokowi, mau dibawa ke mana RI? Surat utang bunganya semakin mahal. Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi. Makin parah,” ucap Rizal Ramli.

Baca: Jejak Digital Masih Ada, Rizal Ramli: JK Raja Pembohong

Sebagai gambaran, hingga akhir September 2020, total utang pemerintah Indonesia telah mencapai Rp 5.756,87 triliun. Artinya, rasio utang pemerintah adalah 36,41% terhadap PDB.

Total utang pemerintah itu terdiri dari pinjaman sebesar Rp 864,29 triliun dan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 4.892,57 triliun.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia kini tercatat sebagai negara dengan utang luar negeri tertinggi ke-7 di dunia.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan