Cianjur (Riaunews.com)- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 343 rumah rusak berat akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
“Kerugian materiil bertambah terus, rumah rusak berat saat ini terdata 343 rumah yang rusak berat,” kata Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers.
Tak hanya kerusakan rumah, Suharyanto menjelaskan gempa juga merusak pelbagai bangunan lain. Di antaranya satu unit bangunan pondok pesantren, satu RSUD, empat gedung pemerintah, tiga fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko dan satu unit kafe.
“Dan ada jalan terputus di sekitar tapal kuda,” tambah dia.
Suharyanto turut merinci ada tiga kecamatan di Cianjur yang terdampak parah akibat gempa. Di antaranya Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Cugenang.
Ia turut mencatat 17 orang meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur. Data ini merupakan data terbaru yang dihimpun BNPB per pukul 14.14 WIB. Suharyanto mengatakan jumlah itu merupakan data sementara, sebab proses pendataan di lapangan masih terus dilakukan.
Gempa Cianjur memiliki kekuatan magnitudo 5,6 mengguncang pada Senin (21/11). Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan-107.05 Bujur Timur.
Kekuatan gempa ini dirasakan masyarakat hingga di kawasan Jabodetabek. Getaran gempa membuat sejumlah gedung perkantoran berguncang.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.