Jakarta (Riaunews.com) – Nama mobil Esemka kembali menyeruak seiring usulan anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto agar pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik produk Esemka. Memangnya bagaimana kabar Esemka saat ini?
Mobil Esemka tak bisa dilepaskan dari nama Presiden Jokowi. Pada sejumlah kesempatan, Presiden Jokowi acap menyanjung mobil Esemka. Bahkan, saat peluncuran produk pertama sekaligus peresmian pabrik di Boyolali, Jawa Tengah, Jokowi mengaku yakin pikap Esemka Bima akan laku keras di Indonesia.
Menurut Jokowi, mobil yang diklaim buatan anak bangsa tersebut punya harga kompetitif. Sehingga, bisa bersaing dengan kendaraan lain yang berasal dari segmen serupa. Diketahui, saat pertama diluncurkan, Esemka Bima hanya dibanderol Rp 95 juta dengan status off the road.
“Saya melihat harga kompetitif, saya tanya harganya Rp 95 juta off the road. Feeling saya laku keras,” ujar Jokowi saat peluncuran produk Esemka di Boyolali, September 2019 lalu.
Sebelum menjabat sebagai Presiden Indonesia, Jokowi memang acap ‘mempromosikan’ mobil Esemka. Bahkan, sejumlah kalangan berpendapat, Jokowi dan Esemka bagaikan dua hal yang sulit dipisahkan.
Setahun setelah diluncurkan, Esemka Bima diklaim langsung terjual ratusan unit. Pembelinya kebanyakan berasal dari kalangan UMKM, TNI, kementerian dan pengelola perkebunan di daerah-daerah.
Namun, sejak pandemi melanda Indonesia, nama Esemka mendadak hilang. Padahal, mereka sebelumnya sempat disebut-sebut akan meluncurkan mobil baru dari berbagai model, mulai dari SUV, MPV, EV berbasis baterai, hingga supercar. Bukan hanya itu, akun media sosial mereka juga ikutan ‘mati suri’.
Sebelumnya, Esemka acap mengupdate perkembangan pasar dan produk mereka melalui akun Instagram @esemkaindonesia. Sayangnya, akun itu terakhir kali mengunggah postingan pada Februari 2021 lalu. Bahkan, nomor telepon yang tercantum di biodata profil sudah tidak aktif.
Nah, pertanyaannya, ke mana sebenarnya Esemka? Apakah PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka di Boyolali masih beroperasi dan memproduksi kendaraan? Atau justru mereka sudah menghentikan seluruh kegiatan bisnisnya?
Humas PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), Sabar Budi memastikan, meski terasa senyap dan tak banyak pemberitaan, namun kegiatan bisnis Esemka masih terus berjalan hingga sekarang.
“Masih (jalan),” kata Budi saat dihubungi detikOto.
Namun, dia tak bisa mengurai lebih jauh mengenai bagaimana strategi bisnis perusahaan di kemudian hari.
Sejarah Esemka
Sejarah pengembangan Esemka telah dimulai pada 2007, awalnya ini dibuat sebagai proyek belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Solo. Kemudian pada Mei 2009, karya pikap bernama Digdaya muncul ke publik. Tapi sepanjang sejarahnya, Esemka selalu berkaitan dengan politik dan Jokowi.
Publik kemudian makin mengenal Esemka usai Jokowi yang menjabat Wali Kota Solo (2005-2012) menjadikan SUV Esemka bernama Rajawali sebagai mobil dinasnya.
Saat Jokowi ikut Pilkada DKI Jakarta 2012, mobil ini sempat digunakan dalam perjalanan dari Solo ke Jakarta. Namun, pamor Esemka sempat tenggelam ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta (2012-2014). Meski begitu Esemka meroket lagi saat Jokowi mengadakan kampanye Pilpres 2014.
Disitat dari CNN, perusahaan bernama Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) yang merupakan gabungan dari Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dan Adiperkasa Citra Lestari (ACL) kemudian membangun pabrik Esemka di Boyolali pada 2017. Namun, kendaraan pertama baru diluncurkan pada 2019.
Meski telah tiga tahun meramaikan pasar roda empat Indonesia, namun hingga sekarang, Esemka belum kunjung mendaftarkan diri sebagai anggota Gaikindo.***