Senin, 25 November 2024

Seorang Ibu 4 Anak Meninggal saat Antri Minyak Goreng di Samarinda

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ratusan warga yang didominasi ibu-ibu rela antri berjam-jam demi mendapakatn 2 liter minyak goreng. (Foto: Media Indonesia)

Samarinda (Riaunews.com) – Kelangkaan minyak goreng yang terjadi Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menelan korban jiwa. Seorang ibu meninggal dunia saat mengantre minyak goreng di Jalan Aw Sjahranie, Kecamatan Samarinda Utara, pada Ahad (13/3/2022).

Dilansir Okezone, Selasa (15/3/2022), korban adalah seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Rita Riyani (49). Ia meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat mengantre minyak goreng di sebuah swalayan Jalan AW Syahranie, Kelurahan Sempaja Barat, Samarinda Utara.

Dari informasi yang dihimpun, ibu 4 anak ini merupakan warga Jalan Pangeran Suryanata, Gang 1, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu. Saat sedang mengantre, korban tiba-tiba pingsan.

Ia segera dilarikan ke RSUD AW Sjahranie untuk menjalani perawatan. Namun, dua hari kemudian tepat pada Selasa (15/3/2022), korban dinyatakan meninggal dunia.

Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Aiptu Harry Cahyadi mengatakan, korban saat kejadian mengaku keram salah satu tangannya.

“Sebelum pingsan korban sempat menelpon suaminya. Setelah itu dia tidak sadarkan diri dan segera dibawa ke rumah sakit oleh orang sekitar yang juga mengantre beli minyak goreng,” kata Harry Cahyadi kepada awak media.

Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan polisi sebelum korban mengalami pingsan. Ia sempat beberapa kali mengantre pembelian minyak goreng di beberapa gerai swalayan lainnya.

“Dari pukul 11.00 Wita, korban berangkat ke salah satu gerai swalayan di Jalan Suryanata dan mendapatkan 2 liter minyak goreng. Kemudian kembali mengantre di gerai swalayan lainnya di jalan yang sama dan kembali mendapatkan 2 liter pembelian minyak goreng,” ucap Harry Cahyadi.

Tak berhenti sampai di situ, korban kembali melanjutkan perburuan minyak goreng di gerai swalayan Jalan Kadrie Oening dan kembali mendapatkan 2 liter minyak goreng.

“Terkahir korban kembali mengantre di gerai swalayan Jalan AW Sjahranie untuk membeli 2 liter minyak goreng lagi, dan di situ kejadian korban pingsan,” ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan medis dan penyelidikan petugas, korban diketahui memiliki riwayat penyakit sesak napas yang diduga menjadi penyebab kematiannya, selain karena kelelahan setelah mengantre pembelian minyak goreng di 4 gerai swalayan berbeda.

“Terakhir keterangan dari pihak keluarga jenazah akan di makamkan di pemakaman Jalan Suryanata pada hari ini,” tuturnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *