Pekanbaru (Riaunews.com) – Kasus Guru Supriyani yang dilaporkan seorang anggota polisi Aipda Wibowo Hasyim karena dituduh memukul anaknya D (8) dengan sapu berbuntut panjang.
Kekuatan viral dan ‘persatuan’ warganet membuat rencana sejumlah oknum polisi jadi berantakan ketika hendak memeras sang guru yang hanya honorer dengan gaji tak seberapa.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Baito, Ipda Muhammad Idris bersama Kanit Reskrim Polsek Baito, Aipda Amiruddin, dicopot dari jabatannya buntut dugaan permintaan uang damai Rp2 juta dan Rp50 juta terhadap Supriyani agar tidak ditahan.
Baca Juga: Bupati Konawe Selatan Bakal Dipanggil Kemendagri Buntut Somasi Guru Supriyani
Setelah pencopotan Kapolsek dan Kanitreskrim Baito, warganet mengalihkan fokus pada Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga.
Diketahui, Surunuddin mensomasi Supriyani karena membatalkan perdamaian dengan Aipda Wibowo Hasyim secara sepihak, dan dianggap telah mencemarkan nama baiknya.
Sementara alasan Supriyani melalui kuasa hukumnya menyebut kesepakatan damai tersebut tidak sah karena kliennya saat itu berada di bawah tekanan.
“Lanjut bupati konawe selatannya. Memiliki harta kekayaan yg tak wajar sebanyak 43 M ❓ Banyak kegiatan pemda yang nggak wajar.., khususnya kasus ganti rugi rujab yg belum tuntas hingga sekarang. Tolong dong di usut kembali. @KPK_RI,” cuit pemilik akun @Ilhamtob di platform media sosial X, yang dipantau Riaunews.com pada Rabu (13/11/2024).
“Tinggal bupatinya lg nih yg sedang di selidiki kemendagri 👍” tulis warganet bernama Juan Chaniago di akun @2dibukaB.
Kementerian Dalam Negeri sendiri akan memanggil Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga terkait somasi untuk guru honorer di SD Negeri 4 Baito, Supriyani.
Baca Juga: Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga Somasi Guru Supriyani Karena Batalkan Perdamaian
“Kami akan panggil semua untuk minta penjelasan,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Sabtu (9/11/2024) saat ditanya apakah akan memanggil bupati atau tidak.
Sayangnya Bima Arya tidak menetapkan tanggal pasti kapan akan memanggil Surunuddin Dungga.
“Kami koordinasikan dengan Pj Gubernur,” kata Bima lagi.***