Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon merespons pernyataan Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat soal penyelewengan anggaran yang diduga dilakukan oleh bakal calon petahana Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
Jansen menyatakan bahwa Akhyar hanya pernah diperiksa sebagai saksi dalam dalam kasus penyelewengan anggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 tingkat Kota Medan 2020 di Jalan Ngumban Surbakti, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang sebesar Rp4,7 miliar.
Baca: Akhyar Nasution menyeberang dari PDIP ke Demokrat demi ‘lawan’ menantu Jokowi di Medan
Menurutnya, Akhyar tidak dalam posisi pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran dalam penggunaan anggaran MTQ ke-53 tingkat Kota Medan 2020.
“Kalau soal MTQ yang dituduhkan Djarot ke Akhyar, yang saya tahu Akhyar dipanggil sebagai saksi ya karena dia bukan pengguna anggaran dan juga bukan kuasa pengguna anggaran karena dia hanya Plt Wali Kota saja. Jadi, jika pun itu misalnya bermasalah, Akhyar tidak ada urusan dengan anggaran itu,” kata Jansen, Sabtu (25/7/2020).
Namun dia tak mau menjelaskan lebih detail terkait posisi Akhyar dalam kasus tersebut. Jansen mempersilakan Akhyar memberikan pernyataan lengkap terkait tersebut karena menyangkut nama baiknya.
Lebih jauh, Jansen mengatakan langkah Djarot mengungkit penyelewengan anggaran yang diduga dilakukan oleh Akhyar tidak elok. Apalagi, langkah tersebut sampai membawa jargon katakan tidak pada korupsi.
Diketahui, Akhyar resmi menyeberang dari Partai PDIP ke Partai Demokrat menjelang Pilwalkot Medan 2020. Hal ini karena PDIP kemungkinan besar akan mengusung Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo.
Baca: 16 daerah jadi ajang pertarungan PDIP vs Demokrat di Pilkada 2020
Kabar tersebut diketahui dari foto yang diunggah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter-nya, @AndiArief_ pada Jumat (24/7).
“Pilkada Kota Medan 2020, Sah.. Koalisi Rakyat (Demokrat-PKS) menghadapi koalisi raksasa pendukung Mantu Pak Presiden Jokowi,” cuit Andi Arief sambil mengunggah foto yang menampilkan Akhyar tengah dikenakan jas warna biru berlambang Partai Demokrat.
Saat dikonfirmasi, Andi berkata Akhyar sudah menyatakan masuk partai Demokrat sejak sebulan yang lalu. Menurutnya, partainya akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melawan sebuah koalisi partai politik besar di Pilwalkot Medan 2020.***
Sumber: CNN Indonesia
Editor: Ilva
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.