Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali menyinggung soal masalah utang yang kerap banyak dipersoalkan. Menurut dia, banyak yang tidak paham mengenai manfaat dari utang tersebut.
“Kita mau membangun IKN (Ibu Kota Negara), kita mau membangun infrastruktur, kita mau nyekolahin orang-orang pinter ke dunia, mau nambah dosen-dosen yang hebat, itu adalah dari kita sendiri. Sebagian dari utang yang nanti kita bayar lagi,” ujar Sri Mulyani dalam Penandatanganan Prasasti Penanda Aset (SBSN), Rabu (5/1/2022).
Sri Mulyani menegaskan pengelolaan utang harus dilakukan secara baik. Misalnya dalam pembangunan ibu kota baru, perencanaannya harus matang sehingga utang negara yang sebagian digunakan terkelola dengan benar. Sehingga di masa depan, pemerintah akan dapat melunasi utang-utang tersebut.
Baca Juga:
- Desain Istana Presiden di Ibu Kota Baru Sudah Disetujui Jokowi, Begini Penampakannya
- PKS Tegas Tetap Tolak Rencana Pemindahan Ibu Kota
- Dibongkar Mata Najwa, Ada Lahan Luhut di Ibu Kota Negara Baru
“Kalau belanjanya bagus, jadi infrastruktur yang bagus, jadi SDM yang berkualitas, ya pasti bisa bayar lagi utangnya. Termasuk SBSN ini pasti bisa kita bayar Insyaallah kembali dengan aman. Itulah perencanaan keuangan negara,” ujarnya.
Untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai anggaran yang dibutuhkan, Sri Mulyani pun berencana mengunjungi lokasi IKN secara langsung. Bendahara negara tersebut direncanakan bakal meninjau langsung lokasi IKN didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Besok saya sama Pak Basuki (Menteri PUPR) akan melihat jalan, karena sebagai menteri keuangan sering ditanyai sudah membahas UU IKN tapi saya enggak pernah melihat itu lokasinya di mana sih. Bener enggak sih ada tanahnya? Jadi besok saya akan lihat lokasi tersebut bersama dengan Pak Basuki,” ujar Sri Mulyani dalam Penandatanganan Prasasti Penanda Aset (SBSN), Rabu (5/1).
Menurut Sri Mulyani, dengan mengunjungi lokasinya secara langsung, ia akan bisa memprediksi kebutuhan anggaran untuk pembangunan IKN. Dengan demikian, proses pembangunan IKN nanti bisa direncanakan hingga dieksekusi dengan baik.
“Jadi saya bisa membayangkan nanti kebutuhan anggarannya seperti apa, tingkat kesulitannya seperti apa. Sehingga kita berharap makin sinkron dalam mendesain, merancang dan mengeksekusi sebuah cita-cita besar yaitu memindahkan IKN di Kalimantan,” ujarnya.***(kumparan)
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.