Jakarta (Riaunews.com) – Koalisi Ulama , Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) akhirnya memenuhi panggilan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), Rabu (9/2/2022). Mereka sedianya dimintai keterangan seputar laporan dugaan pidana penistaan agama yang dilakukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman .
“Faktanya berkas sudah diterima dan ada tanda terimanya itu secara hukum. Panggilan ini mungkin untuk investigasi atau klarifikasi, saya rasa seperti itu,” ucap Kuasa Hukum Pelapor, Damai Hari Lubis di Markas Puspomad, Jakarta Pusat, Rabu (9/2/2022).
KUHAP APA dalam kesempatan itu juga membawa sejumlah barang bukti yang nantinya disampaikan kepada penyidik. Di antaranya, mulai dari potongan video pernyataan Jenderal Dudung hingga transkrip wawancara.
Baca Juga:
- Dudung Instruksikan Foto Pelapornya, Novel Bamukmin: Mengintimidasi
- Refly Harun Minta Dudung Sebagai KSAD Tak Perlu Baper ke Politik Sipil
- Dilaporkan ke Puspomad Dudung Jumawa: Yang Jadi Komandannya Anak Buah Saya
“Ini bukti video dari Youtube, wawancara beliau dengan Deddy Cobuzier di menit sekian kami siapkan, terus kami buatkan potongan khusus objek perkara, kita bawa juga transkrip,” ungkapnya.
Hari memaparkan bahwa alasan kliennya melaporkan Jenderal Dudung karena merasa tersinggung. Pernyataan Dudung dianggap menyamakan Pencipta dengan yang diciptakan.
“Pelapor sampaikan kepada kita dia itu merasa tersinggung Tuhan disamakan dengan makhluk,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman buka suara ihwal laporan yang dialamatkan kepadanya. Dia tak merasa terganggu oleh pelaporan tersebut.
Menurut dia, lantaran laporan itu hanya bentuk keterangan tertulis, maka dia telah memerintahkan Komandan Puspomad untuk meminta keterangan Koalisi itu secara langsung.
“Saya sampaikan ke Danpuspomad, silakan. Dilaporkannya kan tertulis, saya bilang kemarin, silakan datang,” kata Dudung di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).
Menurut Dudung, jika para anggota Koalisi tersebut betul-betul datang, dirinya meminta kepada Danpuspomad untuk memeriks siapa saja di balik kelompok pelapornya.
“Cek siapa koalisi itu, orang-orang itu siapa saja. Nanti kalau datang, Danpuspomad foto satu-satu mukanya, biar kita tahu siapa mereka,” ucapnya.***