Sabtu, 11 Januari 2025

Tak Ingin Dipimpin Sosok Hasil Kecurangan, Ratusan Ulama Jabar Keluarkan Fatwa Wajib Dukung AMIN

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kampanye akbar paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/1/2024). (Foto: Kompas)

Bandung (Riaunews.com) – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menghadiri acara multaqo ulama dan tokoh Jawa Barat di Grand Pasundan Convention Hotel, Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/1/2024).

Dalam acara tersebut, sebanyak 265 ulama dan tokoh masyarakat di Jawa Barat mengeluarkan fatwa wajib untuk mendukung pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Kami memang ulama di Jabar lihat umat tak boleh dibiarkan dalam kebingungan, menentukan selamat tidaknya negeri ini. Umat Islam harus dibimbing dan diarahkan nyatakan wajib pilih AMIN (Anies-Muhaimin),” kata salah seorang ulama Jabar, Athian Ali di Kota Bandung, Ahad (28/1/2024).

Adapun fatwa tersebut tertuang dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Jabar.

Meski tidak menyebutkan contohnya, Ali mengatakan sudah mulai marak indikasi kecurangan menjelang hari pemilihan di tanggal 14 Februari.

Menurutnya, indikasi itu ialah memuluskan langkah salah satu paslon menjadi presiden dan wakil presiden.

Dia menegaskan, jangan sampai pemimpin Indonesia dihasilkan dari Pemilu yang curang.

Sebab, Allah SWT tak akan memberkahi pemimpin yang dihasilkan dari Pemilu yang curang.

“Kami sepakat kawal dan tak beri kesempatan orang lakukan kecurangan agar mimpin negeri ini betul-betul memimpin dengan cara halal bukan haram. Jika terjadi maka tak diberkahi Allah,” ungkapnya.

Sementara itu, Anies mengaku dukungan yang diberikan oleh ulama dan tokoh masyarakat Jabar merupakan amanah untuk dapat menciptakan keadilan dan juga kemakmuran di Indonesia.

“Ini sebuah amanah kami merasa bersyukur bahwa harapan yang dititipkan oleh jutaan orang Indonesia yang kami temui selama setahun lebih hari ini harapan itu dipanggul lebih banyak lagi dengan dukungan para alim ulama dari Jabar,” ucap Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun sepakat bahwa masyarakat jangan sampai dibiarkan memilih pemimpin yang curang dan tidak adil.

Dia bahkan sampai menyebut salah satu contoh dari kekurangan yakni terkait dengan netralitas aparat negara.

“Untuk aparat negera bertindak netral tak perlu usaha tambahan. Cukup jalankan ketentuan yang ada. Kalau tak netral itu harus ada usaha tambahan biaya tambahan dan energi. Jadi curang itu perlu effort ekstra. Tapi kalo netral dan jalankan seharusnya tak perlu tambahan apa-apa,” jelasnya.

Anies Singgung Kondisi Ekonomi Negara

Dalam kampanye tersebut, Anies Baswedan dalam orasi politiknya menyinggung soal kondisi keterpurukan di Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang membutuhkan perubahan.

Anies menyebut keuangan masyarakat saat ini sudah makin terhimpit. Ia kemudian menyerukan supaya kondisi itu segera dihentikan.

“Perubahan tidak datang dengan sendirinya, perubahan harus dituntaskan,” kata Anies di depan ribuan pendukungnya.

Didampingi sejumlah elit politik seperti Ketua Umum Partai NasDem hingga Jusuf Kalla, Anies lalu melemparkan pertanyaan kepada ribuan massa di Tegallega.

Selain itu, dia juga menanyakan tentang kondisi pendidikan saat ini hingga masalah kebutuhan pokok yang kerap memberatkan masyarakat.

“Pendidikan murah atau mahal?” tanya Anies kepada ribuan pendukungnya.

“Mahal,” jawab massa.

“Pupuk mudah atau sulit?” tanya lagi Anies.

“Sulit,” jawab massa.

“Apakah itu perlu kita teruskan?” tanya Anies.

“Tidak,” seru massa menjawab pertanyaan Anies.

Anies lalu menyatakan, masyarakat yang berkumpul di Lapangan Tegallega datang untuk mendukung perubahan.

Dia juga menyebut belakangan ini kondisi ekonomi Indonesia sedang dalam kondisi tak baik-baik saja.

Kita berkumpul di sini karena kita menginginkan perubahan akhir-akhir ini kita bersama-sama merasakan kondisi ekonomi kita yang berat,” jelas dia.

Pantauan Wartakotalive.com, rangakaian kampanye kali ini, Anies tak hanya sendiri, dia turut ditemani Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla.

Nampak, Surya Paloh mengenakan seragam khas Nasdem dan bawahan hitam. Sedangkan, JK mengenakan pakaian batik hijau muda dan jaket hijau tua.

Selain itu, nampak relawan Partai NasDem Kota Bandung berduyun-duyun menghadiri kampanye akbar tersebut.

Mereka datang dengan membawa atribut seperti bendera, spanduk, dan mengenakan kaos partai NasDem bernuansa biru dongker.

Adapun spanduk-spanduk tersebut bertuliskan “Perubahan”, “Fans Anies-Muhaimin DPC. Kabupaten Bandung, serta AMIN Presiden dan Wakil Presiden 2024.


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan