
Jakarta (Riaunews.com) – Pemerintah Pusat ternyata terus melanjutkan proses pemindahan Ibu Kota. Padahal sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah saat ini fokus pada penanganan pandemi corona di Indonesia.
Ketidaksesuaian antara perkataan dengan kenyataan terlihat dari lelang penyusunan rencana induk (master plan) pembangunan ibu kota baru yang dilakukan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Dilansir CNN Indonesia, Senin (4/5/2020), lelang itu diumumkan di situs resmi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dengan nama paket Penyusunan Rencana Induk dan Strategi Pengembangan Ibu Kota Negara (Master Plan Ibu Kota Negara/MP IKN).
Paket berkode 6740119 itu dibuat oleh Bappenas pada 24 Maret 2020 dengan metode penunjukan langsung. Lelang ditujukan ke perusahaan jasa konsultasi badan usaha dengan tawaran pagu paket senilai Rp85 miliar dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket Rp69,99 miliar.
Anggaran untuk penyusunan master plan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bappenas memasang masa upload dokumen penawaran mulai 13 April sampai 30 April 2020.
Setelah itu, proses akan dilanjut dengan pembukaan dokumen penawaran pada 30 April 2020 dan evalausi penawaran dari 30 April sampai 6 Mei 2020.
Pada 7-8 Mei 2020 nanti, Bappenas akan melakukan klasifikasi teknis dan negosiasi. Selanjutnya, penandatanganan kontrak ditargetkan berlangsung pada 11-14 Mei 2020.
CNNIndonesia.com berusaha menghubungi Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Staf Ahli Bappenas sekaligus Ketua Tim Kajian Pemindahan Ibu Kota Imron Bulkin untuk mengklarifikasi lelang tersebut. Namun, sampai berita ini diturunkan, mereka belum memberikan respons.
Tapi, Deputi Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata beberapa waktu lalu menyatakan pembangunan ibu kota baru memang tetap berjalan meski ada virus corona, termasuk persiapan master plan. Namun, proses bergeser dari jadwal.
Menurutnya, justru hal ini bisa membuat pemerintah menyiapkan master plan dengan lebih matang meski ada penundaan di lapangan.
“Semua prioritas nasional tetap berjalan, termasuk IKN tetap berjalan. Kami pertajam penyelesaian master plan, urban desain, masih difinalkan,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (4/5).
Hanya saja, ia memperkirakan jadwalnya agak mundur. Misalnya, penyusunan master plan mulanya ditargetkan rampung pada Juni-Juli 2020, kini perkiraannya baru selesai pada akhir tahun.***