Jakarta (Riaunews.com) – Di balik ditahannya Habib Rizieq Shihab (HRS) dan bubarnya Front Pembela Islam (FPI) ternyata ada tokoh yang sejak awal membuat target-target tersebut.
Sosok tersebut ialah politisi PDIP sekaligus pengacara senior, Henry Yosodiningrat.
Dalam bincang-bincang bersama Rudi Kamri di saluran YouTube Kanal Anak Bangsa, Henry dengan lantang mengatakan bahwa sejak awal Habib Rizieq pulang ke Indonesia, dia jadi salah satu orang yang vokal dan mendesak agar pihak kepolisian bertindak.
Baca Juga:
- Mengaku Diancam Akan Dibunuh oleh Henry Yoso, Andi Arief Malah Akan Diperiksa Kasus UU ITE
- Mengapa Orang PDIP Ramai-ramai Menyerang Habib?
- HRS Tidak Memiliki Akun FB dan Instagram, Kuasa Hukum: Laporan Henry Yoso Tidak Jelas
“Dan sehari sejak dia pulang besoknya saya langsung mendesak Polda supaya kasusnya ditindaklanjuti,” kata Henry Yosodiningrat, dikutip Hops.id pada Kamis (6/1/2022).
Kemudian pendiri Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) ini mengungkapkan target pribadinya terhadap gerakan Habib Rizieq dan FPI yang kala itu belum dibubarkan.
Henry menegaskan ambisi dan targetnya menghalangi jalannya tabligh akbar yang diinisiasi oleh simpatisan Habib Rizieq dan FPI.
Bahkan target lainnya ialah FPI bisa jadi organisasi terlarang dan keberadaannya dibubarkan oleh pemerintah.
“Target saya waktu itu, Alhamdulillah tercapai semua, dia tidak jadi tabligh akbar, tidak jadi safari, dan melakukan kegiatan semacamnya. Bahkan target saya paling ujung itu bubarkan FPI,” ujarnya.
Kendati demikian dia memastikan bahwa target itu tercapai bukan semata-mata berkat usahanya, melainkan karena izin Allah SWT.
“Alhamdulillah (Tercapai semua), atas kehendak Allah. Kalau tanpa Allah, enggak akan bubar FPI. Jadi bubarnya FPI bukan karena penguasa, tapi karena Allah,” imbuh Henry Yosodiningrat.***(HOPS)