Jakarta (Riaunews.com) – Fakta-fakta mengenai kondisi Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata semasa ditahan di rutan Bareskrim Polri dibeberkan oleh abang iparnya, Jamal.
Menurut Jamal, saat ditahan di rutan Bareskrim, Maaher ternyata ditempatkan di dalam sel tahanan yang ada di ruang bawah tanah (basement).
“Memang betul di basement, di B2. Ya, namanya basement gimana lah ya,” ungkap Jamal dalam wawancara yang disiarkan kanal YouTube ReligiOne, Jumat (19/2/2021)
Saat menderita sakit di sel tahanan, Maaher juga sempat meminta agar dirawat di RS Ummi. Namun pihak kepolisian tidak memberikan penangguhan untuknya.
“Beliau dibawa ke RS Polri. Kami keluarga mintanya ke RS Ummi. Kenapa? Karena dari awal berobatnya di sana,” kata Jamal.
Jamal juga membeberkan fakta bahwa kondisi kesehatan Maaher menurun karena psikologinya tertekan. Ditambah lagi, kondisi di rumah sakit juga tidak mendukung baginya untuk sembuh.
“Kondisi di dalam (penjara) itu kuranglah. Untuk orang yang sakit harusnya gak begitu,” katanya.
Tak cuma itu, pihak keluarga juga sering tidak diizinkan menemui Maaher meski ada juga kesempatan untuk menemuinya.
“Sering tidak diizinkan ketemu. Ada diizinkan beberapa kali, tapi sering tidak diizinkan. Adik saya, istri beliau, ke sana ngantar air minum. Saya tanya, kenapa ngantar air minum? Karena air minum di sana menurut keterangan istri saya tidak bisa diminum. Jadi harus bawa air minum dari luar,” kata Jamal.
Jamal juga mengungkap bahwa pihak keluarga sudah mewanti-wanti pihak kepolisian perihal kondisi kesehatan Maaher yang buruk.
“Artinya beliau ini udah lemah fisiknya. Awalnya beliau ini sakit TB usus. Harus rawat jalan dan harus ada obat yang diminum selama 9 bulan. Gak boleh putus. Baru 7 bulan beliau tersangkut kasus UU ITE dan langsung ditahan. Gak ada panggilan pertama, kedua, langsung ditahan. Dijemput subuh-subuh di rumah beliau di Bogor,” sambung Jamal.
Secara garis besar, Jamal mengungkapkan kalau kematian Maaher memang agak aneh. Ia dan pihak keluarga mendapat kabar dari pihak Bareskrim bahwa Soni kritis dan dibawa ke RS Kramat Jati Polri.
Namun, belum lagi sampai rumah sakit, pihak keluarga sudah mendapat kabar yang berseliweran di media sosial bahwa Soni sudah meninggal.
“Kami dengar kabar dari Bareskrim kalau beliau kritis, dan dengar kabar kalau beliau kritis. Kami meluncur ke RS Polri. Nah, itu yang agak aneh. Kami belum sampai RS, tapi sudah dengar kabar dari medsos ustaz meninggal,” ungkap Jamal
“Kami sebagai pihak keluarga bingung, kok bisa bocor dari mana. Kok bisa langsung beredar kabar beliau udah meninggal. Kami saat itu belum percaya. Karena yang kami tahu, dapat kabar, beliau kritis. Kami langsung ke IGD. Kami tanya, ‘Ada gak pasien dari Bareskrim, atas nama Ustaz Maaher, atau Pak Soni Eranata?’. Gak ada yang tahu,” lanjut Jamal.
Setelah bertanya ke sana-sini di rumah sakit, akhirnya pihak keluarga mendapati Maaher sudah meninggal di ruang jenazah. Namun, Maaher bukan meninggal di rumah sakit, melainkan di Bareskrim.
“Coba lihat di kamar jenazah. Di situlah kami tahu beliau sudah meninggal. Posisinya masih ada di ambulans. Saya tanya, meninggalnya di mana? Meninggalnya di Bareskrim. Artinya bukan di perjalanan. Di Bareskrim pun sudah meninggal. Gitu. Itu sangat saya sayangkan,” kata Jamal.***
https://www.youtube.com/watch?v=rDpgc3KAPjY
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.