Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengungkap aksi pemalsuan tanda tangan Fraksi PKS dalam draf Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Hal tersebut disampaikan Jazuli dalam akun Twitter resminya, dengan mengunggah tangkapan layar, antara dokumen asli dan palsu terkait draf RUU HIP.
“Kata Para org Tua dan Para Guru bilang: nyang PALSU bakal tetap jdi kepalauan ampe hari kiamat, Dan Nyang ASLI akan tetap sbg sebuah KEBENARAN sampe di Syurga,” tulis Jazuli, Senin (22/6/2020).
Kata Para org Tua dan Para Guru bilang: nyang PALSU bakal tetap jdi kepalauan ampe hari kiamat,
Dan Nyang ASLI akan tetap sbg sebuah KEBENARAN sampe di Syurga.ππππ pic.twitter.com/hF8JPMsW4zβ JazuliJuwaini (@JazuliJuwaini) June 22, 2020
Dilansir dari Wartakota Live, saat dikonfirmasi hal tersebut, Jazuli menyebut dokumen palsu yang memperlihatkan ada tanda tangan Fraksi PKS hanya beredar di media sosial, bukan di Sekretariat DPR.
Baca:Β PKS pertimbangkan lapor polisi soal pemalsuan tanda tangan di RUU HIP
Jazuli menduga, penyebaran dokumen palsu dilakukan oleh pihak yang tidak senang dengan sikap Fraksi PKS yang menolak RUU HIP.
“Mungkin sekadar iseng dan godain PKS aja, mungkin juga ada tidak nyaman dengan sikap PKS terkait dengan RUU HIP yang menolak pada saat paripurna untuk memutuskan RUU tersebut jadi usul inisiatif DPR.”
“Mungkin juga ada yang mau narik-narik dan nyudutin PKS,” tutur Jazuli.
Sebelumnya, Jazuli menyebut RUU HIP bermasalah secara filosofis, yuridis, dan sosiologis.
“Konstruksinya mengarah pada reduksi makna sila-sila Pancasila yang utuh yang disepakati dan termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” papar Jazuli.
Baca:Β Menurut PDIP RUU HIP punya tujuan mulia
Oleh sebab itu, Jazuli menyatakan secara tegas RUU tersebut harus memasukkan usul perbaikan fundamental.
Jika tidak, sebaiknya RUU ditarik atau dibatalkan pembahasannya.***