Jakarta (Riaunews.com) – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengatakan bahwa para ulama di Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak perlu menanggapi pernyataan dan tudingan Denny Zulfikar Siregar.
Seperti diberitakan, pegiat media sosial yang juga dikenal sebagai buzzer Jokowi itu baru-baru ini mengeluarkan ocehan kontroversial dan bernada menyinggung tentang MUI.
Baca: Makin berani, Denny Siregar sebut MUI tak penting
Melalui akun Twitternya, Denny yang mendukung program Kementerian Agama (Kemenag) tentang sertifikat bagi penceramah, mengatakan agar Kemenag tidak memperdulikan MUI dan menyebut MUI sebagai ‘kadrun’. Dia juga meminta Sekjen MUI, Anwar Abbas, untuk mundur dari lembaga tersebut. Bahkan, dia menyebut MUI tidak penting.
“Saya kira para ulama di MUI tidak perlu menanggapi pernyataan dan tudingan Saudara Denny. Doakan semoga dia menjadi Muslim yang baik dan bertutur kata mulia,” kata Mu’ti, melalui pesan elektroni, Senin (7/9/2020).
Mu’ti yang baru saja dikukuhkan sebagai guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menanggapi soal program sertifikasi penceramah Kemenag. Dia menyarankan, agar Kemenag berdialog dengan seluruh jajaran MUI dan berkomunikasi dengan ormas Islam.
Baca: Denny Zulfikar Siregar tak kunjung diproses polisi, ratusan warga Tasikmalaya ancam akan bertindak
Menurutnya, bagaimanapun, diperlukan sinergi antara ulama dengan umara (pemerintah).
“Dalam melaksanakan program hendaknya dijauhi politik belah bambu. Dampak jangka panjang pemerintah akan berhadap-hadapan dengan tokoh dan Ormas Islam. Sangat disayangkan jika hal tersebut terjadi,” tambahnya. ***
Sumber: Republika