
Pekanbaru (Riaunews.com) – Wakil Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Riau, Zulfi Mursal membantah keras pernyataan Gubernur Riau Syamsuar saat mengkampanyekan pasangan Said Arif – Sujarwo di Siak belum lama ini.
Gubernur sekaligus Ketua DPD I Golkar Riau tersebut mengatakan bahwa dua tahun sepeninggal dirinya tak ada pembangunan di Siak.
Baca: PAN akan investigasi Sujarwo yang didukung Golkar di Pilkada Siak
Zulfi Mursal menilai bahwa pernyataan Syamsuar tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang sebenarnya.
“Omong kosong, bohong itu sebetulnya. Kenyataannya begitu ditinggalkan Syamsuar semakin cepat pergerakan Siak. Banyak hal-hal yang sudah dicapai. Bahkan ada 20 penghargaan yang sudah didapat di zaman pak Alfedri,” kata Zulfi, Rabu (28/10/2020).
Melansir Cakaplah, anggota DPRD Riau ini malah membandingkan dengan kinerja Syamsuar selama menjabat sebagai Gubernur Riau yang sampai saat ini belum ada terlihat perkembangannya.
“Justru di hati kecil pak Syamsuar itu dia sayang sama pak Alfedri. Dia itu mendukung, dia itu tahu yang bisa melanjutkan pembangunan. Jadi dia membalekkan fakta, karena ambisi ingin menguasai kembali Siak itu,” cakap Zulfi.
“Yang bisa diatur itu kan Arif – Sujarwo, sementara pak Alfedri kan sudah tak mau dicekoki, jadi kalau masyarakat yang paham, kalau Siak itu maju, maka Alfedri – Husnilah yang harus dipilih. Programnya langsung membumi,” jelasnya lagi.
Zulfi menjelaskan, bahwa program itu antara lain UMKM mulai bangkit di Siak semenjak dipimpin oleh Alfedri sebagai bupati Siak.
Baca: 51 Ribu TNI-Polri Aktif yang masuk dalam DPT Pilkada Dihapus KPU
“Bahkan, beliau (Syamsuar) selama 8 tahun menjadi bupati Siak malah mundur UMKM itu. Jadi apa yang disampaikan itu di luar fakta. Dia hanya melihat dari kacamata kebencian,” cakapnya lagi.
“Yang perlu diingat, siapa yang mengatakan seeorang itu jelek, maka sesungguhnya dialah yang sebetulnya paling jelek,” tukasnya.
Untuk diketahui. Pekan kemarin, Syamsuar bersama mantan Gubernur Riau Wan Abubakar turun menjadi juru kampanye dialogis yang digelar di Kampung Berumbung Baru Kecamatan Dayun, Kampung Keranji Guguh Kecamatan Koto Gasib dan Kampung Sialang Baru Kecamatan Lubuk Dalam.
Dalam orasinya ia menegaskan alasannya mengusung Said Arif Fadillah dan Sujarwo, selama hampir dua tahun meninggalkan siak tidak ada perkembangan, padahal banyak program program kerakyatan yang di tinggalnya, tidak ada berjalan.
Dulu, saat dirinya memimpin kabupaten Siak,Kabupaten Siak tempat belajar dan menjadi contoh Nasional, semua Kabupaten kota di Indonesia ini, belajar di siak, tapi saat itu, nampaknya tinggal kenangan.
Oleh sebab itu, agar Siak bisa menjadi Kabupaten nomor satu di Riau ini, maka mau tidak mau, dirinya amanahkan lima tahun ke depan, kepemimpinan Siak harus orang yang bisa meneruskan program pro rakyat itu.***