London (Riaunews.com) – Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengatakan format pertandingan Euro 2020 (Euro 2021) yang berlangsung di beberapa negara tidak adil.
Euro 2020 digelar dengan format yang berbeda dari sebelumnya. Euro 2020 berlangsung di 11 negara berbeda seperti Inggris, Jerman, Hungaria, Skotlandia, Denmark, Italia, Azerbaijan, Rusia, Spanyol, Rumania, dan Belanda.
Dilansir dari ESPN, format pertandingan yang berlangsung di beberapa negara ini membuat beberapa tim harus melakukan perjalanan ribuan kilometer dalam waktu singkat untuk bertanding. Situasi pandemi covid-19 juga membuat fan kesulitan untuk mendukung negara mereka bertanding dengan pemakaian venue yang berbeda-beda.
Menurut Ceferin, format Euro 2020 tidak adil dan dalam penerapannya ia nilai tidak tepat.
“Saya tidak akan mendukungnya lagi. Dalam penerapannya tidak tepat karena ada beberapa tim yang harus melakukan perjalanan lebih dari 10 ribu kilometer, sementara yang lain hanya menempuh seribu kilometer,” kata Ceferin.
Banner Euro 2020
“Ini tidak adil buat fans yang harus berada di Roma dan kemudian harus berpindah ke Baku beberapa hari kemudian. Itu penerbangan empat setengah jam,” ia melanjutkan.
Karena alasan itu, Ceferin mengatakan ia menutup peluang akan memakai lagi format Euro yang digelar di banyak negara. “Itu ide yang menarik tapi sulit untuk diterapkan dan saya tidak berpikir kami akan melakukannya lagi,” kata Ceferin.
Euro 2020 telah memasuki partai final. Timnas Italia akan menghadapi Inggris pada partai final Euro 2020 yang berlangsung di Stadion Wembley, London, Senin (12/7) dini hari WIB.***
Sumber: CNN Indonesia
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.