Jakarta (Riaunews.com) Pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang meminta masyarakat tidak menjadi lalat politik yang mengganggu konsentrasi penanganan Covid-19 mendapat kritik dari politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Rachland mengingatkan Moeldoko bahwa lalat hanya mengerubuti sampah yang berbau busuk dan anyir. Jika kemudian Istana merasa ada gangguan dari lalat, itu artinya ada sampah berbau busuk di dalamnya.
“Jika Anda lihat Istana diganggu lalat, itu artinya di Istana sudah terlalu banyak sampah,” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Ahad (11/7/2021).
Jenderal, lalat hanya mengerubuti sampah berbau busuk atau anyir. Jika Anda lihat istana diganggu lalat, itu artinya di istana sudah terlalu banyak sampah. https://t.co/V5axgJk6Xp
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) July 10, 2021
Moeldoko sebelumnya meminta semua pihak untuk tidak menjadi lalat politik, karena saat ini yang dibutuhkan adalah kebersamaan.
“Saya mengingatkan semua pihak, janganlah menjadi lalat-lalat politik yang justru mengganggu konsentrasi,” ujarnya.
Moeldoko menegaskan bahwa sejumlah pihak telah bekerja keras dalam penanganan pandemi. Mereka juga mempertaruhkan nyawa dalam peperangan melawan musuh tak terlihat tersebut. Karena itu, usaha ini jangan diganggu oleh pihak-pihak tertentu.
“Konsentrasi siapa? Mereka yang saat ini bekerja keras bahkan mempertaruhkan hidup, dia bekerja antara hidup dan mati. Para tenaga medis, para ASN saat ini telah bekerja keras untuk itu semua. Sekali lagi janganlah menjadi lalat-lalat politik yang mengganggu,” tuturnya.***