Jakarta (Riaunews.com) – Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa dirinya bukanlah ulama.
Hal itu dikatakannya untuk menjawab kritikan sejumlah pihak termasuk pengurus MUI mengenai ucapannya beberapa waktu lalu.
Kala itu, Dudung menyebut bahwa semua agama benar di mata Tuhan.
“Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama. Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang salah,” kata Dudung dalam keterangan persnya, Kamis (16/9/2021).
Dia menegaskan bahwa dirinya membawahi prajurit yang berasal dari berbagai latar beragama.
Letjend Dudung mengatakan bahwa dirinya tidak menginginkan anggotanya tidak terjebak dalam fanatisme berlebihan.
“Kemudian menganggap agama tertentu paling benar. Sementara agama lainnya, salah,” beber Letjend Dudung.
Dia menegaskan bahwa ucapannya mengenai semua agama benat itu berkaitan dengan semangat kebangsaan.
Dengan demikian, tiap personel prajurit bisa mengedepankan toleransi umat beragama.
“Semata-mata untuk menjaga toleransi antar-umat beragama. Sekaligus menciptakan kerukunan antar-umat beragama demi soliditas anggota Kostrad,” tuturnya.
Sebelumnya, Letjend Dudung mengatakan bahwa semua agama benar di mata Tuhan.
Hal tersebut dia utarakan ketika menghadiri acara di Markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9).***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.