Ledakan di Lebanon bersumber dari 2.750 ton amonium nitrat

Ledakan hebat di Beirut seperti bom atom.

Beirut (Riaunews.com) – Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut. Hassan menyebut pengiriman bahan pemicu ledakan itu tersimpan di gudang selama 6 tahun.

“Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan,” kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (4/8/2020).

Baca: Setidaknya 73 tewas akibat ledakan hebat di Ibu Kota Lebanon, ribuan terluka

“Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini.”

Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia. Penggunaan amonium nitrat adalah sebagai komponen campuran peledak yang digunakan dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.

Sebelumnya diberitakan sebuah ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon. Ledakan menggetarkan gedung-gedung, menghancurkan jendela-jendela, dan menimbulkan kepulan asap besar ke langit.

Ledakan besar itu terasa hingga ke Siprus. Jarak Lebanon ke Siprus cukup jauh hingga ratusan mil.

Baca: Kebakaran gudang kembang api picu ledakan besar di Beirut

Kementerian Kesehatan Lebanon mengkonfirmasi data baru korban tewas ledakan besar yang terjadi di Beirut. Total saat ini korban tewas akibat ledakan besar itu berjumlah 78 orang.***

 

Sumber: Detik
Editor: Ilva

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *