Pekanbaru (Riaunews.com) – Produk perbankan dan keuangan digital selama beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah kemunculan bank digital yang banyak difokuskan untuk menggaet pasar kawula muda.
Namun, apa itu bank digital sebenarnya? Lantas, apa bedanya dengan digital banking yang selama ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari? Apa keuntungan yang ditawarkan produk ini? Untuk memahaminya lebih lanjut, simak ulasan berikut.
Dikutip dari laman flip.id, sejak lima atau enam tahun lalu, Indonesia sudah cukup mengenal inovasi berupa layanan bank yang nyaris seluruh aktivitasnya dilakukan secara online. Tak cuma soal membuka rekening dan transaksi yang serba online dan digital, tetapi juga kartu debit yang ditawarkan pun berbentuk virtual.
Seluruh kegiatan perbankan yang dilakukan serba digital inilah yang disebut dengan bank digital. Lebih lanjut, menurut (Otoritas Jasa Keuangan) OJK, bank digital adalah bank yang sudah melakukan digitalisasi produk dan layanan atau bank baru yang menerapkan konsep digital banking secara menyeluruh.
Berkembangnya tren ini pun dibarengi dengan regulasi. Sejauh ini, OJK telah mengeluarkan beberapa aturan mengenai bank digital melalui POJK Nomor 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum dan POJK Nomor 13/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk Bank Umum.
Bank Digital vs Digital Banking
Perbedaan konsep bank digital dan digital banking rupanya masih belum cukup banyak dipahami. Pasalnya, memang, ada irisan cukup banyak di antara keduanya. Lalu, apa perbedaan mendasar bank digital vs digital banking?
Sebagaimana definisi OJK, bank digital adalah bank yang telah mengusung konsep digitalisasi. Kegiatan usaha utama lembaga keuangan ini pun menggunakan saluran elektronik, terutama dalam bentuk aplikasi mobile yang di dalamnya dilengkapi berbagai fasilitas transaksi online.
Sementara itu, digital banking adalah bentuk servis atau layanan kegiatan perbankan konvensional yang disajikan dalam bentuk digital. Adapun contoh layanan digital banking adalah m-banking dan e-banking yang di dalamnya juga memuat beberapa transaksi online.
Kesamaan beberapa transaksi online itulah yang masih kerap membingungkan konsep bank digital dan digital banking.
Namun, untuk makin membedakan keduanya, beberapa hal berikut dapat menjadi acuan lainnya:
- Produk vs Fitur
Bank digital adalah satu produk atau lembaga keuangan tersendiri, sedangkan digital banking adalah bagian dari layanan atau fasilitas tambahan bank konvensional (nasabah tidak dapat menggunakannya jika tidak mempunyai rekening di bank tersebut). -
Jumlah Kantor Fisik
Bank digital mempunyai kantor fisik dengan jumlah sangat terbatas bahkan tidak sama sekali, sedangkan bank konvensional yang menyediakan digital banking masih mempunyai banyak kantor fisik. -
Fitur Pendukung
Bank digital umumnya menyediakan banyak fitur. Di samping transaksi perbankan, beberapa fitur lain seperti pengelola keuangan, virtual assistant, hingga live chat juga ada dalam satu aplikasi.
Kelebihan Bank Digital
Transaksi yang serba online adalah salah satu keunggulan mutlak dari bank digital. Namun, itu saja tidak cukup menjadi alasan mengapa inovasi ini berkembang dengan begitu pesat. Lagipula, transaksi serba online, toh, sudah cukup terpenuhi dengan kehadiran digital banking masa kini.
Kalau begitu, apa saja kelebihan bank digital dibandingkan layanan digital yang sudah ada selama ini?
Paling tidak, ada dua hal cukup signifikan yang menjadi keunggulan bank digital seperti berikut ini:
- Meningkatkan Layanan Inklusif
Ketika bank konvensional akan melakukan penambahan kantor cabang maupun ATM, biaya yang dibutuhkan sangatlah besar. Oleh sebab itu, tidak sedikit daerah yang masih belum terjangkau fasilitas perbankan ini.
Maka dari itu, kehadiran bank digital yang semuanya serba online dapat mempercepat pertumbuhan nasabah. Mereka hanya perlu menggunakan smartphone (tanpa spesifikasi terlalu canggih sekalipun) dan internet untuk dapat mengakses kebutuhan.
- Biaya strapi Turun
Modal yang diperlukan untuk menyiapkan infrastruktur dan membangun teknologi digital memang tidak sedikit. Namun, dalam jangka panjang, beban operasional perusahaan akan jauh berkurang.
Oleh sebab itu, bukan tak mungkin hal ini akan turut memangkas biaya strapi yang selama ini masih cukup besar untuk ditanggung nasabah. Tentunya, hal ini akan disesuaikan pula dengan regulasi.
Daftar Bank Digital di Indonesia
Bank digital di Indonesia hadir untuk pertama kali pada 2016 lalu. Semenjak itu, berbagai lembaga penyedia transaksi keuangan pun berlomba-lomba melakukan inovasi dengan turut mengeluarkan produk bank digital.
Hingga kini, bank digital Indonesia yang resmi terdaftar dan mendapat izin operasi dari OJK sebanyak tujuh, sementara tujuh lainnya masih menunggu persetujuan. Adapun daftar bank digital yang telah resmi beroperasi adalah sebagai berikut.
Jenius
Jenius merupakan produk yang diluncurkan oleh Bank BTPN pada 2016 dan menjadi bank digital pertama yang ada di Indonesia. Karena itu, tak heran jika penggunanya termasuk yang paling banyak dibandingkan produk serupa lainnya, yakni mencapai 3,1 juta per awal 2021 lalu.
digibank
Bank DBS sudah lebih dulu menghadirkan digibank di India pada 2016 silam. Antusiasme yang tinggi di negeri Taj Mahal tersebut mendorong diluncurkannya pula digibank di Indonesia setahun kemudian.
Wokee
KB Bukopin tak mau kalah untuk terus meningkatkan kenyamanan bertransaksi perbankan di masa sekarang. Bank swasta ini akhirnya meluncurkan produk bank digital bernama Wokee pada 2017.
TMRW
Bank swasta asal Singapura, UOB, secara spesifik menyasar generasi digital untuk produk inovasinya bernama TMRW. Bank digital ini sebelumnya sudah memenangkan berbagai penghargaan level ASEAN sebelum akhirnya hadir pula di Indonesia pada 2020.
MotionBanking
MNC Group turut meramaikan tren bank digital Indonesia. Melalui PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) yang merupakan anak perusahaan PT MNC Kapital Indonesia Tbk, aplikasi ini perbankan digital ini dirilis pada pertengahan 2021 dengan nama MotionBanking.
Bank Aladin Syariah
Seperti namanya, aplikasi perbankan digital ini beroperasi per 2021 dengan menerapkan prinsip syariah. Sebelumnya, Bank Aladin Syariah bernama Bank Net Syariah yang tak lain merupakan pergantian dari Bank Maybank Syariah Indonesia.
Jago
Inilah bank digital Indonesia yang masih sangat hangat dibicarakan. Bank Jago resmi beroperasi di Indonesia pada 2021 dan menawarkan berbagai terobosan melalui kolaborasi bersama beberapa pihak. Adapun Bank Jago merupakan transformasi dari Bank Artos Indonesia.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.