
Tangerang (Riaunews.com) – Satu orang inisial S diamankan terkait aksi pencoretan mushalla di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten. Pelaku diamankan di rumahnya dan saat ini dibawa ke Mapolresta Tangerang.
“Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi dan alat bukti yang ada, alhamdulillah hanya beberapa jam setelah kita selidiki kita amankan 1 pelaku dengan inisial S di rumahnya,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (29/9/2020).
Baca: Anti Islam makin berani, tembok mushalla di Tangerang dicoret, Alquran disobek dan sajadah digunting
Penangkapan dilakukan pada pukul 19.30 WIB. Dari hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatan telah mencoret-coret musala sekitar pukul 16.00 WIB.
“Saat ini pelaku sudah dibawa ke Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Setelah melakukan olah TKP, mushalla yang dicoret-coret pelaku sudah langsung dibersihkan oleh petugas. Warga katanya juga sudah kembali melakukan salat berjamaah di lokasi.
Sebelumnya, video aksi vandalisme dan Al Quran dirobek di salah satu mushalla di Kabupaten Tangerang, Banten viral di media sosial. Terlihat mushalla dicoret menggunakan cat pilok di bagian tembok, lantai serta ada Al Quran yang terlihat sobek di lantai.
Video tersebut berdurasi kurang lebih satu menit. Ada seseorang yang bicara di video itu yang mengatakan bahwa mushalla ini semua dicoret-coret. Pihak yang mengetahui awal adalah seorang bernama Wawan.
“Ya ini mushalla kita nggak tahu dari jam berapa, semuanya dicoret-coret. Awal masuk itu Wawan. Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret,” bunyi video yang dikutip detikcom.
Baca: Polisi amankan pelaku pencoretan mushalla di Tangerang
Dari coretan, tampak ada tulisan ‘Tidak Ridho’ di bagian lantai dan tulisan ‘Saya Kafir’ di sebuah white board.
“Ini alasannya motifnya apa saya tidak tahu. Begitu saya mau (salat) ashar dan Wawan pun nggak mau azan karena kondisi seperti ini,” lanjutnya dalam narasi video.
Video juga memperlihatkan lafaz Allah di lantai yang disilang, ada kata ‘Anti Khilafah’ dan ‘Anti Islam’ di bagian tembok.
“Ini Al Quran disobek-sobek, dipilok, disilang, semuanya disobek-sobek. Ini dimulai dari jam berapa. Waktu jam 12 belum ada seperti ini,” katanya.***