Liverpool (Riaunews.com) – Setelah 30 tahun menunggu, Liverpool akhirnya kembali merengkuh gelar Premier League Inggris musim ini. Terakhir kali The Reds menyandang gelar di kasta tertinggi kompetisi sepakbola di Inggris adalah pada tahun 1990.
Skuad asuhan Jurgen Klopp meraih gelar lewat perjuangan yang tidak mudah karena sempat muncul kendala dari segi nonteknis. Kompetisi sempat tertunda selama 100 hari akibat pandemi virus corona.
Saat kompetisi ditunda, Liverpool kokoh di puncak klasemen. Liverpool mendominasi kompetisi berkat penampilan konsisten di setiap pertandingan. Baik itu melawan tim papan atas maupun tim lemah yang selama ini kerap jadi batu sandungan mereka.
Baca: Liverpool juara Premier League Inggris usai Chelsea bekuk Manchester City
Konsistensi Liverpool sulit disaingi oleh tim manapun, termasuk Manchester City yang notabene berstatus juara bertahan. The Citizens yang diisi pemain-pemain bintang malah keteteran bersaing dengan tim kota pelabuhan.
Memasuki bulan Maret 2020, Liverpool hanya butuh dua kemenangan lagi untuk mengangkat trofi Liga Inggris. Saat gelar juara yang dinanti kian dekat, Liverpool mendapat kabar buruk karena kompetisi ditunda akibat pandemi covid-19.
Berbagai wacana juga sempat muncul saat Liga Inggris terhenti. Salah satunya bahkan membuat seluruh penggawa The Reds was-was karena ada wacana kompetisi musim ini dibatalkan.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Klopp tak memungkiri sempat cemas operator kompetisi Premier League bakal mengambil keputusan untuk membatalkan kompetisi.
Hal ini berarti usaha Klopp dan anak asuhnya sejak awal musim 2019/2020 berakhir sia-sia. Beruntung kompetisi tetap dilanjutkan hingga akhirnya Liverpool bisa mengangkat trofi kompetisi paling bergengsi di Inggris.
Sukses Liverpool meraih gelar Liga Inggris juga menjadi bukti tangan dingin Klopp. Pelatih asal Jerman itu membuktikan tidak sekadar umbar janji atau memberi janji surga buat fan Liverpool saat pertama kali ditunjuk sebagai pelatih tahun 2015.
Baca: Liverpool bisa kunci gelar Premier League pada 20-22 Juni
Klopp datang menggantikan peran Brendan Rodgers yang dipecat. Di akhir musim sebelum kedatangan Klopp, tim yang identik dengan warna merah itu hanya bisa finis di posisi keenam.
Liverpool tidak mampu bersaing dengan Chelsea, Manchester City, Arsenal, dan Manchester United yang menempati zona empat besar di klasemen akhir.
Dalam sesi perkenalan, Klopp berjanji akan memberikan gelar untuk Liverpool di tahun keempatnya melatih.
“Kami menjalani kompetisi yang sangat sulit dan kami bisa sukses dengan cara Liverpool. Saya janjikan titel juara jika kita ada di sini empat tahun mendatang,” ucap Klopp ketika itu.
Janji Klopp terbilang muluk buat tim yang saat itu dalam kondisi terpuruk. Belum lagi dari segi materi pemain, Liverpool juga kalah bagus dari sesama tim pesaing papan atas.
Oleh karena itu, wajar jika ada nada-nada miring dan sikap skeptis bahwa Klopp bisa membuat Liverpool kembali akrab dengan gelar juara.
Namun, semua penilaian miring soal Klopp itu terbukti salah. Mantan pelatih Borussia Dortmund memenuhi janjinya dengan memberikan gelar Liga Champions tahun 2019 setelah kalah di final setahun sebelumnya.
Dan di musim ini, Klopp kembali membuktikan bahwa janji yang ia ucapkan saat pertama kali diperkenalkan sebagai juru racik formasi Liverpool bukan sekadar omong kosong. Di tahun kelimanya, mantan pelatih Borussia Dortmund dan Mainz itu memberikan gelar yang sudah lama tidak mampir ke Stadion Anfield yakni trofi Liga Inggris.
Pembuktian Klopp bukan semata soal gelar Liga Inggris. Ia juga memperlihatkan bisa membuat Liverpool konsisten bersaing di papan atas bersama tim-tim kuat lain dalam empat musim terakhir.
Praktis, Liverpool hanya gagal finis di empat besar di musim perdana Klopp menangani Si Merah. Ketika itu, Liverpool hanya bisa finis di peringkat kedelapan klasemen akhir.
Prestasi yang diukir Klopp juga tidak lepas dari kepiawaiannya soal urusan transfer pemain untuk memperkuat Liverpool. Salah satu keputusan besar Klopp adalah melepas Philippe Coutinho dan membeli Alisson Becker dan Virgil van Dijk.
Kedatangan kedua pemain ini membuat Liverpool jadi tim yang solid karena sebelumnya sudah punya lini depan mematikan yang berisikan Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino.
Gelar Liga Inggris musim ini juga agaknya baru awal dari dominasi Liverpool. Dengan skuat yang ada saat ini, fan Liverpool boleh berharap Klopp akan mendatangkan banyak gelar di sisa karier pelatihnya bersama The Reds.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.