Birmingham (Riaunews.com) – Indonesia harus mundur dari turnamen badminton All England karena adanya pengumuman dari pemerintahan Inggris bahwa ada salah satu penumpang yang sepesawat dengan mereka positif Covid-19.
Ternyata, Tim Denmark dan India juga sempat tersandung kasus Covid-19, namun tetap bisa berlaga di ajang bergengsi dunia bulutangkis tersebut.
Dilansir CNNIndonesia, berikut perbedaan kasus Indonesia dengan kasus Denmark, Thailand, dan India yang sempat positif Covid-19 di All England.
Sehari jelang pertandingan All England dimulai, diumumkan bahwa terdapat temuan kasus positif di skuad India, Denmark, dan Thailand. Namun setelah sehari berselang, orang-orang yang sempat dinyatakan positif tersebut disebut telah negatif dan bisa bertanding di All England.
Sementara itu Tim Indonesia justru sudah menjalani tes Covid-19 setibanya di Birmingham dengan hasil seluruh anggota rombongan negatif covid-19.
Babak pertama All England pun dimulai dan tiga wakil Indonesia sudah memperoleh kemenangan yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonatan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Namun kemudian tiba pengumuman bahwa ada temuan kasus positif Covid-19 di pesawat yang ditumpangi skuad Indonesia dari Istanbul ke Turki. Tim Indonesia dinyatakan harus menjalani isolasi 10 hari dan otomatis dipaksa mundur dari All England.
Perbedaan dua kasus tersebut adalah perbedaan penyelenggaraan tes dan sistem tracing yang terjadi dalam dua kasus tersebut.
“Kalau yang tujuh orang kemarin [Denmark, Thailand, dan India], hasil swab mereka positif itu saat dites di hotel dan dilakukan tes oleh panitia BWF/All England.”
“Sementara kami dipaksa mundur karena mendapat email dari pemerintah Inggris yang mengatakan kalau kami satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19,” kata Humas dan Media PBSI, Fellya Hartono yang mendampingi tim di Birmingham.
Atas dasar itulah, BWF pun tak bisa berbuat banyak ketika Tim Indonesia diminta menjalani isolasi 10 hari di Birmingham yang berarti mereka juga tak bisa melanjutkan pertarungan di All England.
“Sempat ditanyakan ke panitia, BWF tidak bisa berbuat banyak karena mereka menyampaikan aturan dari Pemerintah Inggris,” ujar Manajer Indonesia Ricky Soebagdja.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.