Oleh : Yenni Sarinah, S.Pd
DUKA dan luka Palestina sejatinya adalah duka muslim dunia. Kenapa duka ini tiada henti dan berat untuk dihentikan? Bukankah muslim dunia ini amat banyak? Cukupkah air mata mereka diseka dengan donasi? Faktanya cukup saja secara pragmatis. Tapi bagaimana caranya menyeka darah yang berkucuran dijasad-jasad mereka? #palestinaunderattack adalah panggilan keimanan. Bukan sekedar panggilan donasi. Tapi kita butuh sesuatu yang adi daya melawan kebrutalan Israel laknatullah. Khilafah!
Di tengah bulan Ramadan ini, pasukan Israel tiba-tiba menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat subuh dini hari (15/04/2022), ketika ribuan jemaah sedang berkumpul di masjid untuk sholat subuh. Akibatnya, setidaknya 158 warga Palestina dikabarkan terluka dalam kekerasan ketika pasukan Israel menahan ratusan warga, seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (16/04/2022). Video yang beredar online, menunjukkan warga Palestina melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat. Yang lain menunjukkan jamaah membarikade diri mereka di dalam masjid di tengah apa yang tampak seperti awan gas air mata. (cnbcindonesia.com, 16/04/2022)
Kejahatan perang Israel selama 74 tahun tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari lembaga internasional. Hipokrit para penguasa sangat jelas ditampakkan dari hadirnya standar ganda antara pembelaan dunia terhadap ukraina yang begitu spontanitas dibandingkan dengan Palestina yang slow motion dan slow action.
Media sosial membatasi postingan tentang palestina (standar ganda). Dunia internasional menjadi bisu jika dituntut menyelesaikan masalah Palestina. Bagaimana Islam menuntaskan Israel?
Hilafah solusi Hakiki
Solusi hakiki untuk masalah Palestina haruslah bersandar pada syariah. Masalah Palestina adalah masalah Islam dan seluruh kaum Muslim melawan kaum kafir. Pasalnya, Tanah Palestina adalah tanah kharajiyah milik kaum Muslim di seluruh dunia. Statusnya tetap seperti itu sampai Hari Kiamat. Tidak ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah kharajiyah kepada pihak lain, apalagi kepada perampok dan penjajah seperti Israel.
Sudah seharusnya Muslim dunia bersikap selayaknya seperti yang ditunjukkan oleh Sultan Abdul Hamid II yang menolak sama sekali segala bentuk penyerahan Tanah Palestina kepada kaum kafir meskipun hanya sejengkal. Karena itu sikap seharusnya terhadap Israel yang telah merampas Tanah Palestina adalah sebagaimana yang telah Allah SWT perintahkan, yakni PERANGI dan USIR!
Demikian sebagaimana firman-Nya:
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum Mukmin (TQS at-Taubah [9]: 14).
Allah SWT juga berfirman:
وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
Usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191).
Berdasarkan ayat di atas, Israel harus diperangi dan diusir dari Tanah Palestina. Dengan kata lain jihad fi sabilillah terhadap Israel wajib dilancarkan. Apakah hal itu bisa dilakukan saat ini oleh para rezim di Dunia Islam? Tentu saja bisa jika mereka mau. Namun, rasa-rasanya sangat kecil kemungkinannya bahkan mustahil hal itu mereka lakukan. Pasalnya, tidak satu pun rezim di negeri-negeri Islam saat ini yang menjadikan akidah dan syariah Islam sebagai asas dan standar dalam bernegara, termasuk dalam politik luar negeri mereka dengan mengadopsi jihad fi sabilillah. Padahal jihadlah cara satu-satunya untuk mengusir siapapun yang telah merampas tanah milik kaum Muslim, termasuk Israel yang telah merampas Tanah Palestina.
Karena itu penyelesaian tuntas masalah Palestina tidak lain adalah dengan mewujudkan kekuasaan Islam yang berlandaskan akidah dan syariah Islam. Itulah Khilafah Islam yang mengikuti manhaj kenabian.
Khilafahlah, sebagai satu-satunya pelindung umat yang hakiki, yang bakal melancarkan jihad terhadap siapa saja yang memusuhi Islam dan kaum Muslim. Tentu dengan kekuatan jihad pula Khilafah akan sanggup mengusir Israel dari Tanah Palestina.
Dengan membaca QS al-Isra’ [17]: 4-8, kita bisa memahami bahwa Yahudi hanya dapat dikalahkan dengan “hamba-hamba Allah yang memiliki kekuatan besar”. Kekuatan besar itulah Khilafah. Dengan Khilafahlah Yahudi sang penjajah Palestina pasti bisa dikalahkan.
Jadi benarlah, solusi tuntas persoalan Palestina adalah Khilafah dan jihad. Sayang, sebagian kalangan sering nyinyir bila disodorkan solusi ini. Padahal jika bukan Khilafah dan jihad, adakah solusi lain? Apakah dengan perundingan? Ingatlah, sudah sangat banyak perundingan damai digelar dan ditandatangani, tetapi sebanyak itu pula diingkari. Jangankan sekadar sejumlah negara Arab atau Dunia Islam, bahkan seluruh dunia mengutuk pun, Israel—yang didukung penuh Amerika dan Barat—tak pernah peduli. Faktanya, sudah lebih dari 33 resolusi PBB terkait Israel dilanggar, dan tak ada tindakan apa pun atas Israel.
Sebagian pemimpin umat selalu menyerukan persatuan umat Islam untuk membebaskan al-Aqsha. Namun, bagaimana umat Islam bisa bersatu bila bukan dengan Khilafah yang terbukti pernah menyatukan mereka pada masa lalu serta sanggup melindungi Palestina dan al-Aqsha selama berabad-abad lamanya?! ***
Pegiat Literasi Islam Asal Selatpanjang, Riau
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.