Sabtu, 30 November 2024

Sahrul Gunawan Dinilai Tak Etis Pakai Jaket Golkar, Pengamat: Bak Kutu Loncat

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Syahrul Gunawan diusung partai NasDem saat Pilkada 2020 lalu.

Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Bupati Bandung yang juga kader NasDem, Sahrul Gunawan membuat heboh lantaran hadir ke acara Golkar dan mengenakan atribut partai Golkar. Tindakan Sahrul ini dinilai tidak etis untuk Partai NasDem.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif IndoStrategic, Ahmad Khoirul Umam. Dia mengatakan dari perspektif partai NasDem, tentu perbuatan Sahrul Gunawan tidak etis dan kurang sensitif.

“Jika dicerna dari perspektif keluarga besar NasDem, yang dilakukan Sahrul Gunawan itu kurang etis. Orang berpartai itu berarti sudah beridentitas, yang ditunjukkan lewat penghormatan pada visi, misi, platform kinerja, maupun penghormatan pada atribut kepartaian masing-masing. Apa yang dilakukan Sahrul itu kurang menunjukkan sensitivitas itu,” kata Umam saat dihubungi, Senin (10/1/2022).

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini menyebut tindakan Sahrul menunjukkan dirinya yang tidak ingin terlalu terikat dengan partai. Tindakan tersebut, kata dia, bisa berujung pada fenomena ‘kutu loncat’.

“Bisa saja disebabkan oleh faktor party identification (Party ID) yang rendah, atau memang juga sikap pragmatis para politisi untuk tidak terikat oleh identitas kepartaian secara absolut. Akhirnya, banyak fenomena ‘kutu loncat’, yang di antaranya sering dipraktikkan para artis yang mendadak jadi politisi, karena mereka tidak dibentuk dan digembleng secara ideologis,” ucapnya.

Fenomena kutu loncat oleh para artis ini juga akhirnya berdampak pada munculnya fenomena ‘bubble party’ “Sehingga keluar masuknya kutu loncat itu sering berkontribusi pada terjadinya fenomena ‘bubble party’, yakni partai yang elektabilitasnya seperti balon, mudah mengembang dan mudah mengempis,” imbuhnya.

Lebih jauh, Umam menduga tindakan Sahrul ini menjadi sinyal untuk lompatan selanjutnya. Meski begitu, dia menyebut hanya Sahrul yang tahu motif dirinya melakukan hal tersebut.

“Kalau menurut Sahrul hal itu tetap masuk dalam standar etis, hal itu mengindikasikan ia tak punya sensitivitas lebih dalam ke kehidupan berpartai. Adapun motifnya, Sahrul yang tahu. Bisa saja itu menjadi sinyal untuk lompatan ia selanjutnya, terlebih di saat hampir semua hasil lembaga survei memprediksi elektabilitas Nasdem berpotensi terkoreksi di Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.

Untuk diketahui, Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan saat ini ramai diperbincangkan ketika potret dirinya mengenakan jaket beratribut Partai Golkar beredar di media sosial. Potret itu diambil, ketika Sahrul menghadiri pelantikan pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.

“Meni Bahagia kitu eta Kang Arul. Bade kumaha kang salajengna eta teh? Atau hanya sensasi saja biar rating makin naik. Kedah puguh ah. Tong sok lanca kunci atuh kang. (Terlihat bahagia gitu itu Kang Arul. Mau gimana itu selanjutnya kang? atau hanya sensasi saja biar rating makin naik. Harus pasti ah. Jangan tidak teguh pendirian kang),” ujar salah satu akun Nur Nur, saat dikutip detikcom, Senin (10/1/2022).

Menjawab pertanyaan netizen, Sahrul Gunawan pun mengunggah sebuah tayangan di akun resmi Instagramnya, @sahrulgunawanofficial. Ia pun menjelaskan alasan kenapa ia mengenakan jaket tersebut.

“Ketika hadir sebagai undangan diberi jaket dr awal hanya ditenteng2 dan ketika dipakai sebagai sebuah bentuk menghargai itu salah?” tulis Sahrul sebagaimana dilihat detikcom, Senin (10/1/2022).

Ia pun membantah tuduhan orang-orang yang menganggap dirinya tidak paham etika berpolitik. “Jangan menilai saya sebagai orang yang tidak memahami etika berpolitik, justru dengan menghargai dan bersilaturahmi yang baik dengan partai politik manapun itu adalah bagian dari ETIKA POLITIK,” tulis Sahrul tegas.*** (Detik)


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan