Jakarta (Riaunews.com) – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan potensi kandungan logam tanah jarang (rare earth) di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Logam ini termasuk ke dalam jenis rare earth yang memiliki banyak manfaat dan telah diburu sejak abad ke-18. Apa saja manfaatnya?
Mengutip berbagai sumber, Ahad (23/1/2022), logam tanah jarang digunakan untuk menyempurnakan produk teknologi terutama di bagian lapisan layarnya.
Lalu, logam ini juga memiliki kekuatan magnet yang cukup besar sehingga dimanfaatkan untuk pembuatan neomagnet.
Tak hanya di sisi teknologi, di sisi otomotif, logam ini juga menjadi baha baku pendukung mobil listrik, mulai dari tenaga penggerak mobil sampai logam pelapis kendaran listrik. Material super langka ini mampu menambah kekuatan logam lainnya.
Mineral ini juga mendukung produksi alutsista seperti satelit, rudal, laset dan lainnya. Manfaat lainnya ialah menjadi bahan baku pembuatan pembangkit listrik, penyimpanan listrik, pendukung tambang, hingga mendukung produk teknologi untuk mendeteksi kanker dan jenis penyakit lain.
Menurut Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, selain logam tanah jarang, sebenarnya terdapat logam critical raw material (CRM) yang juga ditemukan di Lapindo. Bahkan, jumlahnya diindikasi lebih besar dibanding logam tanah jarang itu sendiri.
CRM sendiri adalah mineral mentah yang sangat penting untuk industri, contohnya bauksit, cobalt, antimoni, baryte dan lainnya.
Sebelumnya, Eko menyebutkan pihaknya melakukan studi di 9 lokasi untuk mengidentifikasi logam tanah jarang pada 2020. Salah satu lokasi yang ternyata menunjukkan adanya potensi logam ini adalah lumpur Lapindo.
Sementara, mengutip data Pusat Sumber Daya Mineral Batu bara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi, terdapat 28 lokasi yang memiliki potensi logam tanah jarang, dengan rincian 16 lokasi di Sumatera, 7 lokasi di Kalimantan, 3 lokasi di Sulawesi dan 2 lokasi di Jawa.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.