Kamis, 28 November 2024

NASA Sukses Tabrakkan Pesawat Antariksa ke Asteroid

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
(ilustrasi)

Jakarta (Riaunews.com) – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, NASA berhasil menabrakkan pesawat luar angkasa ke permukaan asteroid. Ini merupakan bagian dari misi NASA untuk melindungi Bumi dari ancaman asteroid berbahaya.

Pesawat bernama Double Asteroid Redirection Test (DART) ini menabrak asteroid Dimorphos yang berjarak 7 juta km dari Bumi pada Senin (26/9) pukul 19.14 waktu Amerika Serikat bagian timur.

Misi ini diluncurkan pada November 2021 untuk mengubah orbit Dimorphos yang mengelilingi asteroid Didymos untuk membuktikan bahwa manusia bisa mengubah arah asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi. Ini merupakan salah satu cara melindungi Bumi dari hantaman asteroid berbahaya seperti yang membuat dinosaurus punah.

“Dinosaurus tidak memiliki program luar angkasa untuk membantu mereka, tapi kita punya,” kata Chief Scientist and Senior Climate advisor NASA Katherine Calvin sebelum tabrakan DART, seperti dikutip dari Space, Selasa (27/9/2022).

“Jadi DART mewakili kemajuan penting dalam memahami potensi bahaya di masa depan dan bagaimana melindungi planet kita dari potensi tabrakan,” sambungnya.

DART mulai mendekati Dimorphos, asteroid berdiameter 163 meter, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Pesawat antariksa ini mengirimkan foto ke Bumi setiap detiknya yang memperlihatkan asteroid Dimorphos dari titik kecil sampai semakin besar.

Pada pukul 17.14, DART berhenti mengirimkan gambar setelah tabrakan terjadi dan kehilangan sinyal. Pesawat luar angkasa seberat 600 kg itu menghantam Dimorphos dengan kecepatan 22.500 km/jam yang diharapkan cukup untuk mendorong Dimorphos dan mengubah orbitnya.

Meski dipilih sebagai target tes, Dimorphos sebenarnya bukan asteroid yang membahayakan Bumi. Asteroid ini dipilih karena merupakan bagian dari sistem biner dan mengorbit Didymos setiap 11 jam dan 55 menit, cukup singkat sehingga perubahan di orbitnya akan langsung terdeteksi oleh teleskop yang ada di Bumi.

Setelah tabrakan ini, tugas NASA belum selesai. Puluhan teleskop yang ada di Bumi sekarang akan mengawasi Dimorphos dan Didymos selama beberapa bulan ke depan untuk melihat dampak tabrakan tersebut kepada orbit Dimorphos.

Teleskop luar angkasa juga akan bertugas mengawasi Dimorphos dan Didymos. Termasuk teleskop luar angkasa James Webb yang akan mengawasi dampak tabrakan dan mengambil gambar perubahan di asteroid setelah tabrakan terjadi.

Ilmuwan juga bisa langsung menginvestigasi lokasi tabrakan menggunakan foto-foto yang dikirimkan oleh satelit mini bernama LICIAcube. Satelit mini buatan badan antariksa Italia ini ikut menumpang perjalanan DART dan memisahkan diri dua minggu sebelum kematiannya.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan