New York (Riaunews.com) – Ratusan karyawan Twitter mengundurkan diri setelah ultimatum yang dikeluarkan Elon Musk soal membangun Twitter 2.0. Dalam ultimatum tersebut, Musk meminta karyawan Twitter yang tersisa untuk bekerja lebih keras hingga lembur atau mundur.
Karyawan Twitter diberikan waktu hingga hari Kamis (17/11/2022) pukul 14.00 waktu Amerika untuk memilih ‘Yes’ di Google Form jika mereka ingin bertahan di perusahaan. Jika tidak, maka itu akan menjadi hari terakhir mereka di perusahaan dan karyawan yang mengundurkan diri akan mendapatkan pesangon tiga bulan.
Setelah tenggat waktu tersebut, ratusan karyawan Twitter langsung mengucapkan selamat tinggal dan mengunggah emoji hormat di channel Slack internal perusahaan.
“Saya tidak menekan tombol itu. Tugas saya berakhir dengan Twitter 1.0. Saya tidak ingin menjadi bagian dari Twitter 2.0,” kata seorang karyawan Twitter yang mengundurkan diri di Slack, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (18/11/2022).
Awal bulan ini Twitter memiliki sekitar 7.500 karyawan, yang setengahnya dipecat setelah diambil alih oleh Elon Musk. Dari sekitar 2.900 karyawan yang tersisa, kabarnya ada ratusan orang yang mengundurkan diri tapi ada juga estimasi lain yang jauh lebih tinggi.
Karyawan Twitter yang bertahan dan meninggalkan perusahaan sama-sama meyakini platform media sosial itu akan runtuh dalam waktu dekat. Beberapa tim engineering yang penting juga sudah kehilangan hampir semua anggotanya.
“Rasanya orang-orang yang membuat tempat ini menjadi luar biasa sudah pergi. Akan sangat sulit bagi Twitter untuk pulih kembali, tidak peduli se-hardcore apa orang-orang yang masih bertahan,” kata seorang karyawan Twitter.
Tidak lama setelah tenggat waktu ultimatum Musk, Twitter mengirimkan email kepada semua karyawan yang mengatakan bahwa kantor mereka akan ditutup dan akses badge akan dimatikan hingga Senin besok.
Sementara itu, tim rekrutmen dari Twitter sudah mulai mendekati engineer lain untuk bergabung dengan ‘Twitter 2.0 – perusahaan Elon’, menurut pesan yang dilaporkan oleh The Verge.***