Pekanbaru (Riaunews.com) – Memiliki keterbatasan fisik tak membuat Nuri Wulandari (18) patah semangat untuk berkarya dan berkontribusi pada masyarakat di tengah wabah virus corona (Covid-19) saat ini.
Gadis asal Desa Seberida Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), satu kakinya terpaksa diamputasi mengalami pembengkakan dan pembusukan paskakecelakaan kendaraan bermotor.
Kini bersama Polres Inhu, Nuri menjahit masker untuk kemudian dibagi-bagikan ke masyarakat yang membutuhkan di kabupten tersebut.
“Saat ini Nuri memanfaatkan waktu luangnya dengan menjahit dan membuat masker, kemudian masker itu kita bagikan kepada masyarakat kabupaten inhu,” ucap Kapolres Inhu AKBP Efrizal melalui PS Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran, Sabtu (11/4/2020).
Dikatakannya, Nuri tidak hanya putus kaki karena amputasi, saat ini Nuri juga terpaksa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dari keluarganya. Meski demikian ia tetap bersemangat menjalani hari-harinya, ia terus berusaha melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ketika semua pihak berjuang melawan pandemi corona, Nuri tidak hanya berpangku tangan dan larut dalam kesedihan akibat kehilangan kakinya.
Melalui keterampilannya menjahit pakaian, Nuri ikut andil dengan membuat masker yang kemudian dibagikan kepada masyarakat secara gratis agar masyarakat terhindar dari penyebaran virus mematikan ini.
Untuk diketahui, Nuri mengalami kecelakaan tunggal pada awal Januari 2020 lalu. Tapi karena keterbatasan biaya perobatan, hingga pertengahan Februari 2020 kaki sebelah kanannya membengkak dan membusuk mengeluarkan nanah hingga ke tulang.
Mengetahui ada warga yang kurang mampu terkena musibah, Kapolres Inhu yang mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas langsung merespon dengan melihat secara langsung kondisi Nuri, dan kemudian menyerahkan bantuan.
Tak hanya menyerahkan bantuan, Kapolres Inhu juga langsung membawa Nuri ke RS Bhayangkara Pekanbaru agar remaja perempuan tersebut mendapatkan perawatan medis yang layak untuk pengobatan kakinya tanpa di pungut biaya.
Namun, pihak rumah sakit mengatakan bahwa kaki kanan Nuri harus diamputasi karena tak bisa lagi diobati karena pembusukan yang sudah parah.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.