Lhokseumawe (Riaunews.com) – Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe menemukan jenis bakteri pada daging ayam restoran cepat saji KFC. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dan uji laboratorium Balai Veteriner Medan.
Bakteri yang ditemukan yaitu jenis e.coli,sp, salmonella,sp dan staphylococcus yang dinilai dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti sakit kepala, mual, diare hingga typus. Tim ahli kesehatan laboratorium tersebut tidak merekomendasikan daging ayam itu untuk dikonsumsi.
Dikutip dari laman law-justice.co, Kepala DKPPP Lhokseumawe Mehrabsyah membenarkan surat hasil sampel dari laboratorium tersebut. Menurutnya sampel daging ayam yang diambil hanya 10 potong, lima di antaranya sudah dicuci dan lima belum dicuci.
Bakteri yang menempel itu ada pada daging yang sudah dicuci, sementara di daging yang tidak dicuci, tidak ditemukan bakteri tersebut. Artinya, kata Mehrabsyah, sanitasi yang digunakan untuk mencuci potongan ayam di restaurant tersebut buruk.
“Pada air cucian ayam itu yang ditemukan bakteri. Sementara ayam yang tidak dicuci aman. Jadi kita sudah surati pengelola agar memperbaiki sanitasinya,” kata Mehrabsyah saat dikonfirmasi, Jumat (13/5/2022).
Hanya saja pihaknya tidak mengetahui apakah bakteri itu masih menempel pada ayam yang sudah digoreng atau tidak. Ia menyarankan agar dilakukan pemeriksaan oleh BPOM.
“(apakah bakteri menempel pada ayam yang sudah digoreng) Itu ranahnya BPOM untuk pemeriksaan,” ucapnya.
Ia menegaskan dari kondisi ayam di KFC itu masih aman yang perlu diperbaiki hanya sanitasi saja. Pihaknya juga sudah menyurati agar KFC Lhokseumawe untuk menangani soal sanitasi di rumah makan cepat saji tersebut.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.