Bukittinggi (Riaunews.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumbar mencatat sebanyak 162 kali letusan Gunung Marapi. Letusan tersebut dipantau sejak 7 Januari lalu hingga Jumat (13/1/2023) .
Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito mengatakan Gunung Marapi masih mengalami erupsi dengan kondisi tertutup kabut.
“Jumat ini saja, hingga pukul enam pagi tercatat sebanyak 4 kali letusan dengan kondisi tertutup kabut,” sebutnya.
Bambang mengungkapkan, Gunung Marapi telah mengalami letusan sebanyak 162 kali sejak pertama erupsi pada 7 Januari lalu.
Kepada Media Indonesia Bambang Warsito merinci, pada 7 Januari terjadi sebanyak 15 kali letusan dengan tinggi kolom abu kurang lebih 300 meter di atas puncak kawah.
Pada 8 Januari 2023 sebanyak 27 kali letusan dengan tinggi kolom abu sekira 200 meter di atas puncak kawah.
Lalu, 9 Januari 2023 sebanyak 35 kali letusan dengan tinggi kolom abu sekitar 250 meter di atas puncak kawah.
Sementara tercatat sebanyak 34 kali letusan pada 10 Januari 2023 dengan tinggi kolom abu mencapai 300 meter di atas puncak kawah.
Pihaknya mencatat pada 11 Januari 2023 sampai pukul 18.00 wib terjadi sebanyak 23 kali letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak kawah.
“Kemarin sampai pukul 23.59 wib tercatat sebanyak 24 kali letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 1000 meter di atas puncak kawah,” sebutnya.
Pihaknya memprediksi erupsi Gunung Marapi masih akan terus terjadi. Untuk itu, pihaknya masih belum mencabut status level II Gunung Marapi.
“Kami menginformasikan kepada masyarakat bahwa status Gunung Api Marapi berada di level II atau waspada. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktifitas di radius 3 km dari kawah,” tandasnya.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.