Jakarta (Riaunews.com) – Project Management Officer (PMO/manajemen pelaksana) program Kartu Pra Kerja menyatakan dua perusahaan rintisan (startup) besar alias unicorn Gojek dan Traveloka menolak menjadi mitra program Kartu Pra Kerja.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra Kerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan kedua perusahaan digital itu sudah melakukan assessment untuk menjadi mitra.
“Gojek dan Traveloka mengatakan, kami belum masuk dulu, meski mereka sudah melakukan assesement,” kata Denni dalam video conference, Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Dilansir Detik Finance, Gojek dan Traveloka gagal bergabung dengan delapan platform digital yang menjadi mitra program Kartu Pra Kerja, seperti Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.
Peran dari mitra digital ini menghubungkan peserta dengan lembaga pelatihan. Setidaknya ada 2.000-an jenis paket pelatihan yang disediakan sekitar 233 lembaga pelatihan yang terkoneksi dengan delapan digital platform mitra Kartu Pra Kerja.
Denni mengatakan, Gojek dan Traveloka menolak gabung menjadi mitra karena program tersebut tidak sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
“Mereka mengatakan kalau ini bukan core business mereka,” jelasnya.
Denni melanjutkan pemerintah sama sekali tidak menunjuk perusahaan digital sebagai mitra secara langsung, melainkan delapan mitra yang sudah dipilih ini adalah hasil kurasi atau seleksi yang dilakukan oleh Komite Pra Kerja.
Lebih lanjut dikatakan Denni, perusahaan digital yang diundang untuk menjadi mitra pun tidak hanya yang besar, yang kecil-kecil pun diundang untuk mengikuti proses menjadi mitra.
“Ya kita undang saat itu Bukalapak, Tokopedia, Gojek, dan sebagainya. Tapi mereka tidak ada yang jualan modul, mereka jual TV, panci, tiket. Karena itu kemudian kita undang Ruangguru, Mau Belajar Apa,” ungkapnya.
Perlu diketahui, sudah ada 8,6 juta orang yang berhasil registrasi di laman www.prakerja.go.id. Dari total itu yang menjadi peserta gelombang pertama sebanyak 168.111 orang, dan peserta gelombang kedua berjumlah 288.154 orang.
Pemerintah telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 596,8 miliar untuk 168.111 peserta yang telah diterima di gelombang I. Total anggaran program Kartu Pra Kerja sebesar Rp 20 triliun yang diperuntukkan bagi 5,6 juta peserta untuk tahun ini.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.